Sabtu, 22 Agustus 2020

Hijrah pindah rumah


 Bismillahirrahmanirrahim

Rabu, 19 Agustus 2020 malamnya bertepatan dengan malam 1 Hijriyah 1442.

tepat awal hijrah, kami sekeluarga memasuki dan bermalam di rumah komplek secata.

Syukur, dan bahagia memberi hadiah untuk ibu.

semoga hijrah ini menuju ridho Allah. robbi adkhini mudkhola sidqin wa akhrijni mukhroja sidqin, waj al li min ladunka sulthonan nashira.

Kamis, 20 agustus,  dini hari menjelang subuh, terdengan kokok ayam jantan.

ibu bahagia sekali.

sholat jamaah dengan ibu dan anak2. mengaji alquran, 

Kamis siang, tepat saat libur, aku ke rumah di desa baru, membersihkan dapur dan merapikan barang-barang. tujuan salah satunya adalah jika ada kawan abah yang akan memasak atau membuat minum, dapur telah bersih.

masak dan menerima lamaran kerja Dila, dan menerima undangan dari bukit.

ibu sendiri di complek secata. saat ditelpon kabar ibu, aman. ibu membuat jemuran. sorenya ibu menelpon karena kami belum kembali. ibu belum tahu cara dan tempat menghidupkan lampu.

kami menunggu dua anak gadis pergi ke bukit tinggi.

Jumat pagi, 21 agustus aku bertanya keadaan ibu.

bagaimana bu, bahagia dan syukur ya bu?

alhamdulillah... seakan ibu ingin bercerita apa yang dirasa, tiba satanya ibu menempati rumah besar di komplek tentara. ibu ingin melihat tentara yang berbaris rapi dan pergi kle masjid.

kak fatma dan aisya membersihkan kamar belakng. karena sudah niat akan merapikan baju umi.

akupun belanja ke pasar hari jumat. sambil persiapan akan mengundang kawan makan siang. 

lalu kuceritakan kepada anak-anak. uti bahagia.

kata anak uti bahagia karena terdengar ayam jantan.

kalau kata kak fatma, uti bahagia karena tidak ada rumah bocor lagi.

 yang jelas, alhamdulillah ibu tersenyum bahagia. sambil melihat tentara latihan.

siang, aku membuka buku bang rido dengan abah.

sore dilanjut adek dan kakak.

malam, om sukma dan tek inang datang ke rumah, mengukur rak buku.

Sabru 22 agustus. 

pagi bakda subuh, mengkaji riyadushsholikhin, tentang mendatangi orang soleh. kisah nabi musa dan nabi khidir. perempuan yang akan dinikahi, teman bagai penjual minyak dan pandai besi. cinta karena Allah.

ibu senang. 

bismillah, pertama kali berangkat seklah dari rumah secata.

akupun mengisi materi dalam pertemuan walimurid. pengasuhan positif.

lalu, aku masak sebentar dan kawan makan. ibu seringmemperhatikan lokasi.

soe menyampaikan kepada ibu wakil ketua, tentang tidak bis amembantu TPA dan akan mengajar tahfiz di rumah.

alhamdulillah... anak-anak bobok di desa baru. semoga Allah terus melindungi.


 

1 komentar: