Selasa, 26 Mei 2020

MELEPAS PERPINDAHAN IBU WAKIL KOMANDAN




MELEPAS PERPINDAHAN IBU WAKIL KOMANDAN

            Senin, 25 Mei 2020. Pagi, jam setengah delapan, abah sudah mengingatkan. Umi, jangan sampai terlambat. Karena katanya jam 8, aku kira jam 8 baru mulai acara. Seingatku akupun sampai lebih kurang jam 8 lewat 5 menit. Ternyata, orang udah kumpul. Semua sudah foto2. Aku terlambat.
Acara haru dan syahdu. Baru kali ini kukenal pelepasan yang keren. Selama ini belum pernah kutahu seperti ini. Soalnya sudah sekian kali perpindahan wakil komamndan tanpa diketahui guru TK, selama aku di Tk Kartika.
Rasanya baru kemarin ibu memberi bingkisan seragam batik, dan bingkisan mangkok cantik untuk lebaran. Dan baru kemarin ibu terlihat berlinang dan berkaca-kaca di matanya, sambil mengatakan. Sebenarnya ibu ingin selalu singgah melihat dan menyapa kami para guru di TK. Namun, yah.. gimana lagi. Jobnya berbeda-beda. Lalu aku beranikan diri berkomunikasi. Yakinlah bu… orang baik, Allah maha Tahu. Tak kusangka, saat itu adalah pertemuan pertama. syukurnya kami mendokumentasikan kebersamaan saat itu.
Ibu tidak muda lagi. Namun beliau tetap cantik, enerjik. Selalu jalan kaki, dan lincah saat berjalan. kusangka anak SMP berjalan, dari belakang seperti anak SMP, namun ternyata ibu waki komandan. Saran ibu, pikirkan apa yang mampu dipikirkan. Jangan memikirkan hal-hal yang diluar kemampuan. Bahagiakan diri sendiri.
            
Ibu sangat ramah. Ibu suka tersenyum.  ibu sangat sopan, menghargai dan lemah lembut.               
            Ibu yang baik itu, telah pergi. Mendadak sekali. Hari jumat mendapat berita pindah. Berita awal kudengar ibu akan berangkat saat tepat Idul fitri 1 Syawal. Ternyata diundur menjadi hari Senin.
            Ibu dan bapak dilepas oleh para bapak tentara dan ibu persit. Kami guru TK pun turut melepas beliau. Mobil yang dikendarai bapak bertuliskan “pindah tugas”.  Bapak membawa mobil didampingi ibu. Dua mobil, yang satu lagi membawa barang.
Kutanya beberapa ibu, mengapa seperti ini perpisahannya? Karena tepat Idulfitri? Karena mendadak? Karena ibu itu sudah tua? Atau karena ibu itu baik? Iya. Karena ibu itu baik.





Alhamdulillah… banyak pelajaran dari ibu wakil komandan yang berdarah Jowo Medan itu. Selamat jalan ibu... kebaikan Allah semoga terlimpah kepada ibu sekeluarga.


Jumat, 22 Mei 2020

Sangat bermanfaat.
Mendapat jawaban setelah sekian tahun.
Pentingnya merawat dokumen.


 HOME TENTANG KAMI SEJARAH IGTKI VISI DAN MISI ORGANISASI PROGRAM KEGIATAN GALERY ▼

SEJARAH IGTKI






         SEJARAH BERDIRINYA IKATAN GURU TAMAN KANAK-KANAK INDONESIA
(IGTKI)

Pada tanggal 22 Mei 1950
Dalam upaya mengabadikan serta mempersembahkan penghargaan kepada pendahulu kita pelaku sejarah bagi IGTKI , susunan sejarah ini diawali dengan kutipan langsung dari tulisan-tulisan beliau-beliau yang terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan IGTKI .

l . RIWAYAT IGTKI YANG DIBUAT LANGSUNG OLEH PELAKU SEJARAH / PENDRI IGTKI IBU SRI PRABANDHARI SUDARDJO

Berikut ini adalah kutipan langsung dari tulisan beliau yang dibuat pada tanggal 27Agustus 1975 , ketika kongres ll IGTKI sedang berlangsung :


Sekilas Berdirinya
IKATAN GURU TAMAN KANAK-KANAK INDONESIA
Oleh : S.P. Sudardjo

KataPengantar .

Seperti selayaknya organisasi-organisasi lain , maka I.G.T.K.I pun mempunyai riwayatnya . Saya akan menjelaskan sejelas-jelasnya hal ini dan penjelasan ini juga ada kaitannya dengan Gabungan Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia , yang pendirinya juga hampir sama . Hanya tujuannya agak sedikit berlainan . Kalau P.G.T.K.( Persatuan Guru Taman Kanak Kanak) hal profesi , maka Gop T.K.I hal penyeragaman alat-alatnya , ada waktu itu Taman Kanak-Kanak termasuk kepunyaan Pada waktu itu Taman Kanak-Kanak termasuk kepunyaann pribadi dan penyelenggara penyelenggaraannya mengajar sendiri . pendapatannya untuk menambah dapur disamping membayar guru-guru (kalau tak terpegang sendiri) , alat-alat dan perawatan gedungnya .

Riwayat asli ditanda-tangani dan disertai potret-potret pendiri supaya tidak dianggap “isapan jempol” belaka , disimpan di secretariat P.G.T.K. (Persatuan Guru Taman Kanak-Kanak) (catatan: menurut Ibu Montolalu , potret tidak ditemukan) Pada tahun 1949 bulan Mei tanggal 20 , datanglah Ibu Siti Mariam , Guru Taman Kanak-Kanak Sri Wedari , Malang , ke Jakarta .

Ibu Mariam menemui ibu Winoto ibu Sudardjo , dengan permintaan supaya kita bersama mendirikan Persatuan Guru Taman Kanak-Kanak , dan membuat naskah ujian untuk sekolahnya guru Taman Kanak- Kanak sri Wedari , karena pada waktu itu belum da kasubsi . Waktu itu sudah ada sekolah guru Taman Kanak-Kanak di Jakarta , yang dipimpin oleh Ibu Lestari Roeljaman .Lalu kita kumpulkan semua guru Taman Kanak-Kanak yang ada di Jakarta pada 22 Mei 1950 . Semua ada 36 guru dan bekas guru Taman Kanak-Kanak . Ibu D.Roem dan Ibu Juanda berkenan hadir juga pada pertemuan tersebut .

Setelah promotor menerangkan maksud dan tujuan berkumpul guru TK dan hadirin setuju mendirikan organisasi P.G.T.K. maka dilanjutkan membentuk pengurusnya dan Susunan Pengurus sebagai berikut:

Ketua         : IbuS.Pd. Sudardjo (T.K. Melati)
Penulis     : IbuSatia (T.K. BungaHarapan)
Bendahara     : Ibu S. Winoto (T.K. Widuri)
Pembantu     : Ibu Ida (T.K. Ida)
: Ibu soekarno
: Ibu Soekardjo
Penasehat     : Ibu D. Roem

TujuanOrganisasi :
Azaz / Tujuan :Memupuk (Esprit de Cops) diantara guru-guru TK
1. Mempersatukansemua guru Taman Kanak-Kanak
2. Mengadakanaplikasikursus .
3. Menyeragamkandaftarpelajaran .
4. Menyelenggarakanaktivitas-aktivitaskearahkemajuan .
Keputusannya :

22 Mei 1950 SEBAGAI BERDIRINYA PERSATUAN GURU
TAMAN KANAK-KANAK .

Kegiatan-kegiatan :

Pengembangan Organisasi dengan cara member tahukan kedaerah secara beranting mengirim surat ke T.K. yang kita kenal .Pokoknyadimana ada Taman Kanak-Kanak kita kirim surat supaya bergabung .Walaupun ibu Satrio yang sekarang menjadi penasehat kami bukan guru, akan tetapi beliau seorang simpatisan guru T.K. dan mendirikan sekolah Taman Kanak-Kanak.
Beliau mengadakan aplikasi kursus dirumah beliau ,untuk guru-guru . Tahun 1953 Inspeksi Pendidikan TK didirikanoleh Dep. P & K untukSupervisi TK-TK , SGTK Negeri/Swasta dengan 575 guru Tk . Padatahun 1954 kita merasakan perlunya didirikan Gabungan Sekolah Taman Kanak-Kanak yang anggotanya hanya penyelenggaranya TamanKanak-Kanak.
Gabungantersebut yang akanmembuatalat-alatdangedung Taman Kanak-Kanak dan usaha kebun Taman Kanak-Kanak .Kami berkumpul , dirumah Ibu Roem dan beliau kami minta supaya menjadi ketuanya . Beliau sangat sibuk dan menunjuk Ibu Pudjo supaya menjadi ketua. Pengurusnya adalah :
Ketua         : IbuPudjo
WakilKetua     : Ibu S.P. Sudardjo
Penulis     : Ibu satrio
Bendahara     : Ibu Sri Sukarno
Pembantu     : Ibu Soekardjo

P.G.T.K. mulai popular , tetapi ada pasang surutnya .

1. Dari tahun 1951-1956 diketuai oleh Ibu S.P. Sudardjo
2. Dari tahun 1957-1961 IbuSoenarti
3. Dari tahun 1962-1963 Ibu Mien Djaya
4. Tahun 1964 kembalikepemimpintahun 1951 Ibu S.P. Sudardjo

Pada 20 Mei 1966 kita merayakan Ulang Tahun PGTK dengan berkemah di bungalow sekitar cimanggis Jawa Barat .Banyak yang datang, disamping Jakarta Raya.
Ikut serta Ibu Marta kusuma dan Bapak Soetarto N.D. dari Dinas. Alangkah senang nya kita berkemah disana sambil membicarakan persatuan kita selanjutnya .Pengurus Guru Taman Kanak – Kanak mulai pesat jalannya hingga kini ,dan sekarang menjadi Ikatan Guru Taman Kanak-
Kanak Indonesia padaKongres l di Bandung tahun 1969.

Tahun 1952 sayajumpaIbuS.Darmadji di Washington .setelah beliau kembali , maka Gabungan Sekolah Taman Kanak-Kanak di panggilnya di jalan Cilacap dan beliau ikut menanganinya . Tahun 1965 bulan Juli atas dorongan Ibu Martakusuma Kepala Subdit yang pertama ,Gabungan Taman Kanak-KanakmengadakanKongres yang pertama di Koni . Sebagai pimpinan panitia penyelenggara Ibu Satrio. Sampai sekarang Gabungan Sekolah Taman kanak-Kanak merupakan salah satu dari 3 komponen , Semoga riwayat ini bermanfaat bagi kita semua dan Tuhan melindungi kita .

SekilasRiwayat/CV almarhumah Ibu S.P. Sudardjo (Sumber :dariIbu Sri HandhariSudardjo , putrisulungbeliau yang sekarang pengurus TK sampaghita l dan yang didirikan pada tahun
1949).
Namalengkap         : Sri PrabandandhariSudardjo
Tempat/tgl.lahir     : Cimahi , 10 April 1922.

2.RiwayatPendidikan
Sekolah Guru Belanda Pada Agustus 1952 mendapat beasiswa untuk melanjutkan Pendidikan di Indiana University AmerikaSerikat , Program Khusus Early Childhood and Elementary Education .
3. RiwayatHidup
-Sebagai Guru/Ka TK Melati/Sampaghita yang beliau kelola sendiri
-Guru disekolah Belanda di Jakarta
-Guru di sekolah Dasar Jepang ‘Dai Sichi” di Jakarta
-Menikah pada tahun 1946 dengan bapak S. Sudardjo , seorang kontraktor lulusan Akademi Technik Nasional , di Jakarta Beliau memiliki 2 orang putri, dan 3 orang putra.
-Pada tanggal 15 November 1949 mendirikan TK Melati di Kepu Selatan Jakarta Selatan
-Tahum 1954 membangun gedung yang lebih besar di JL.Abd.Rachman Saleh Jakatra Pusat , dan JL.Birah Jakarta Selatan.
-Tahun 1967 atas anjuran Mentri Pendidikan TK Melati diganti nama dengan TK Sampaghita (yang artinya juga bunga melati dalam bahasa Tagalog) , agar tidak sama dengan TK-TK melati yang di bubarkan oleh pemerintah yang didirikan gerwani saat itu .
- Tahun 1971 membuka SD
- Tahun 1975 membuka SMP
- Tahun 1978 beliaumerencanakanmembuka SMA , namunbeliau agak sering sakit , danwafat di RS Pertamina Jakarta padatanggal 19 Maret 1979

Adapun riwayat beliau sebagai Ketua Umum dan pendiri IGTKI , sudah terbaca dengan jelas pada riwayat IGTKI di atas yang beliau tulis sendiri . Beliau mengeluti Pendidikan Taman Kanak-Kanak sejak tahun 1949 ,dalam usia 27 tahun , dan beliau wafat ketika menjabat Ketua Umum IGTKI periodell Tahun 1975-1979 .

ll . PERUBAHAN NAMA
Pada tanggal 24 Mei 1964 : Persatuan Guru Taman Kanak-Kanak , diganti menjadi Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) .

lll . KONGRES PERTAMA IKATAN GURU TAMAN KANAK2 INDONESIA
Tanggal 28-30 Agustus 1969 di Bandung
PadaKongres l (pertama) nama P.G.T.K. sudah menjadi Ikatan Guru Taman Kanak2 (IGTKI) .

KEPUTUSAN KONGRES PERTAMA IKATAN GURU TAMAN KANAK2 INDONESIA
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Kongres Pertama Ikatan Guru Taman Kanak2 Indonesia (IGTKI) yang berlangsung dari tanggal 28 s/d 30 agustus 1969 di Bandung telah selesai dengan selamat . Adapun hasilnya sebagai berikut :
Mendengar dan Memperhatikan prasaran2 dan ceramah2
1. Bapak Dr. Fadjar, yang berjudul : “Guru Taman Kanak-Kanak Dalam Pembinaan Mental”.
2. Bapak Dr.Winarno Surachmad M.Ed, yang berjudul “Prinsipprinsip Pembinaan Pendidikn Guru di Indonesia Dewasa ini”.
3. Bapak Anwar Jasin M.Ed, yang berjudul : “ Organisasi “I.G.T.K.I ”.
4. Ibu Dra. Mien Warnaen, yang berjudul : “ Guru T.K. Dalam Masyarakat”.
5. Bapak Dr.Gambiro Prawirosudirdjo yang berjudul “Kesehatan Anak Prasekolah Sebagia Bekal Untuk Hari Kemudian”.
6. Tanggapan2 , saran2 , para peserta kongres . Mengingat : Thema Kongres “Guru Taman Kanak2 dalam Pelita” Mengingat pula
1. Mukadimah Anggaran Dasar IGTKI
2. Mukadimah UUD 1945 dari Bab lll pasal 31
3. Keteapan MPRS No. XXVll/MPRS/1966
Menimbang : Pentingnya pendidikan pada umumnya, khususnya di Taman Kanak-Kanak Menetapkan : Dengan memohon inayah dan hidayah Allah S.W.T

MEMUTUSKAN
Menyatakan berlaku syahnya AD/ART IGTKI yang telah disempurnakan dalam kongres ini . Susunan Pengurus Besar IGTKI untuk periode tahun 1969-1972 adalah sebagai berikut :
Ketua Umum          : Ny. S.P. Sudardjo
Ketua l              : Ny. B.E.F. Montolalu
Ketua ll           : Nn. Chasimar B.A
Sekretaris Umum      : Ny. A.B. Marda Yusuf
Sekretaris l          : Ny. Zaimar Dharmansyah
Sekretaris ll          : Ny. Anggarijani Wignyopranoto
Bendahara l          : Ny. I.A. Tobing
Bendahara ll           : Ny. Djamisah
Pembantu Umum       : Warastri, Asmara Noorhaedah

Bidang - Pendidikan & Kebudayaan :..........
- Sosial-Ekonomi :..........
- Organisasi :..........
- Hubungan Masyarakat(Humas) :..........
Program kerja Pengurus Besar IGTKI untuk Periode th. 1969-1972 sebagai berikut :

1 . program Umum (jangka panjang)
a. Pembinaan Organisasi
b. Turut serta secara aktif melaksanakan dan mensukseskan Pelita dibidang Pendidikan
c. Meningkatkan kesejahtraan anggotanya
d. Mengadakan hubungan kerja sama dengan organisasi lain yang seazas dengan IGTKI2 .

Program Khusus (jangka pendek)
a. Segera menyebarluaskan hasil kongres keseluruh Anggota melalui P.D. dan Cabang
b. Menyeragamkan adminitrasi organisasi
c. Mengusulkan kepada Pemerintah agar memperbanyak tempat rekreasi bagi kanak-kanak terutama di daerah-daerah .
d. Memperjuangkan kelebihan uang jam kelebihan mengajar bagi guru T.K. sesuai dengan P.P. No. 62 th. 1967 tentang jam wajib mengajar bagi guru-guru
e. Memperjuangkan kepada Unicef dan Care melalui Pemerintah anak2 T.K. di indonesia untuk mendapat susu dan obat-obatan
f. Mengadakan kerja sama dengan PGRI
g. Menganjurkan kepada seluruh anggota IGTKI agar aktif dalam kepramukaan
h. Mengusulkan kepada Pemerintah cq. Dippras agar mengadakan rapat segitiga (Dippras. GOPTKI, IGTKI) guna menciptakan sama yang baik untuk Kanak-Kanak . Selambat-lambatnya
pertengahan tahun 1970 mengadakan Leadership Training Centre yang bertempat didaerah yang diikuti oleh Pengurus Besar dan Pengurus Daerah . Bandung, 30 Agustus 1969 Sidang Pleno Ketua Sidang, Sekretaris Sidang Ttd. (Ny. K.H. Nurjono) ttd. (Ny. J. Dawud) Catatan Penting : Pengurus Besar mengalami berbagai kesulitan dan kendala terutama sehubungan dengan sangat berjauhan jarak tempat tugas para pengurusnya, sehingga rapat-rapat Pbpun sulit dilaksanakan karena waktu, transportasi, maupun biaya. (Ibu Marda Yusuf di Ujung Pandang dan Ibu Djamisah di Bandung). Hal ini sampaikan pada KONPUS di Wonocolo Surabaya, dan diputuskan sejak saat itu bahwa Para pengurus IGTKI harus berdomisilisi ditempat kedudukan pengurus yang bersangkutan .

IV . KONGRES IKATAN GURU TAMAN KANAK-KANAK INDONESIA ( I G T K I) diselenggarakan di Jakarta tanggal 25s/d 28 Agustus 1975

Salinan :
KEPUTUSAN KONGRES II IKATAN GURU TAMAN KANAK-KANAK INDONESIA
Tanggal 25 s/d 28 Agustus 1975
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, setelah Menimbang
1. Amanat Ibu Tien Suharto
2. Sambutan Bapak Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Sambutan Bapak Wakil Gubernur DKI Jaya .
4. Sambutan dari DPP GOPTKI
5. Prasaran Bapak Dirjrn Pendidikan Dasar dan Menengah
6. Prasaran Bapak Prof.Dr.Winarno Surachmad
7. Prasaran Ketua Umum PB PGRI8. Prasaran Ibu Ka Sub Dit Pembinaan Taman Kanak-Kanak Direktorat Pendidikan DasarMemperhatikan :
1. Laporan Pengurus Besar IGTKI
2. Laporan-laporan Pengurus Daerah IGTKI
3. Tanggapan, diskusi, dan saran-saran dalam Sidangsidang.
Memutuskan l. Mengesahkan Keputusan hasil pemilihan pengurus Besar IGTKI periode 1975-1979 sebagai berikut :
Ketua Umum         : Ibu S.P. Sudardjo
Ketua l         : Ibu B.E.F. Montolalu
Sekretaris Umum     : Ibu Martha Damrah
Sekretaris l         :Ibu TutiKusyen
Bendahara         : IBU I.A.L. Tobing
Bidang organisasi     : Ibu Opih Zainal
ll. Mengesahkan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga IGTKI yang telah disempurnakan .
lll. Mengesahkanatribut-atribut IGTKI yaitu
1. Lambang
2. PapanNama
3. Mars IGTKI
4. PakaianSeragam
5. Cap / Stempel
lV.MenentukanPengurusanmengenaiRencanapengintegrasian IGTKI kedalam PGRI, sesuai dengan prinsip IGTKI, bahwa IGTKI adalah suatu organisasi Guru TK yang bersifa totonom dan mempunyai AD / ART sendiri .Menyerahkan kebijaksanaan mengenai pengintegrasian IGTKI kedalam PGRI kepada Pengurus Besar IGTKI dengan catatan :
1. Tidak keberatan dengan kebijaksanaan Pemerintah dalam hal penyatuan organisasi-organisasi seprofesi dalam satu wadah .
2. Pelaksanaannya IGTKI menungguwaktu yang favourable dengan memperhitungkan
a. IGTKI menginginkanhakotonom
b. IGTKI
menginginkan kerjasama dengan tiga komponen Pendidikan Prasekolah tetap berjalan seperti biasa .
c. Secarafungsional IGTKI tidak dapat dimasukan kedalam Bidang Sekretaris Kewa nitaan PGRI
SelanjutnyaadalahusulankepadaPemerintah, GOPTKI, PengurusBesar IGTKI yang tidak terbaca.
Jakarta, 28 Agustus 1975 PENGURUS BESAR Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia

V . KONGRES III IKATAN GURU TAMAN KANAK-KANAK INDONESIA (I G T K I) yang diselenggarakan di semarang tanggal 22 s/d 26 september 1980
Dimulai dari Kongres lll inilah Pengurus Besar IGTKI mengabdikan seluruh kegiatan dan hasil kongres dalam sebuah buku, yang ternyata sekarang dapat kita rasakan sangat bermanfaat karena hasil kongres merupakan dokumen yang sangat penting dan berharga, tidak mudah hilang dan tidak mudah rusak .
1. Penyelenggaraan Kongres lll IGTKI yang sedianya diselenggarakan pada tahun 1979, ternyata ditunda selama kira-kira satu tahun karena Ketua Umum PB IGTKI Ibu S.P. Sudardjo sakit dan wafat pada tanggal 19 Maret 1979. Pimpinan seterusnya di pegang oleh Ibu B.E.F. Montolalu selaku ketua l, yang berhasil menyelenggarakan Kongres lll IGTKI pada tanggal 22-26 September 1980 di Gedung BPG Srondol, Semarang, Jawa Tengah .

2. Hasil Keputusan-Keputusan Penting
Nomor l : Mensahkan Pengurus Besar IGTKI Periode 1980-1984 terpilih, Sebagai berikut
Pelindung         : Ibu Tien Soehato
Penasehat         : Ibu Is Satrio
Ketua Umum         : Ny. B.E.F. Montolalu
Ketua l             : Ny. Opih Zainal
Sekretaris Umum     : Ny. S. Pinardi
Sekretaris l         : Ny. S. Burhanuddin
Bendahara         : Ny. Ani Sumarni
Kemudian Pengurus terpilih Rapat di kediaman Ibu Is Satrio , Jl. Ki S. Mangunsarkoro Jakarta Pusat, untuk melengkapi kepengurusan, sebagai berikut .
Ketua ll         : Ny. Nanny Yahya Sabli
Sekretaris ll         : Ny. Yosokumoro
Bendahara l         : Ny. Baiyar Asmam
Pembantu Umum :
- Bidang Organisasi : Ny. Anggariyani Wignopranoto
- Bidang pendidikan : Ny. S.A. Suharto
Nomor ll : Mensahkan Hasil Keputusan Sidang-Sidang Komisi :
- Komisi A : Bidang Organisasi
- Komisi B : Bidang Pendidikan
- Komisi C : Bidang kesejahteraan
- Komisi D : Bidang Kerja Sama Tiga
Komponen Pendidikan Tama Kanak-Kanak .
Nomor lll : Mensahkan atribut IGTKI yang disempurnakan, yaitu :
-Lencana IGTKI
-Papan Nama
-Pakaian SeragamAD/ART
Nomor IV : Menentukan Sikap Hubungan Kerja sama yang lebih baik dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai berikut :
Menyambut baik Keputusan Kongres XIV PGRI, yang menyangkut Pendidikan Taman Kanak-Kanak, yaitu susunan PB PGRI, Sekretaris Bidang Pendidikan Prasekolah. , Memanfaatkan wadah tersebut tanpa mengintegrasikan Organisasi IGTKI ke dalam organisasi PGRI .
Nomor V : Mengajukan usul / sara, / harapan kepada :
a. Pemerintah cq Departemen Pendidikan dan Kebudayaan .
b. Gabungan Organsasi Penyelenggara Tama Kanak-Kanak .
c. Pengurus Besar IGTKI, antara lain :
1. Agar kongres IGTKI diselenggarakan pada waktu libur .
2. Agar membuat program kerja serta menyebarluaskan ke daerah .
3. Agar membuat contoh laporan berkala organisasi .
4. Agar menerbitkan bulletin .
5. Agar membuat naskah Surat keputusan pengesahan, dan pelantikan pengurus .
6. Agar mengusahakan diadakan Pekan Olah Raga dan Seni (PORSENI) Tingkat Nasional yang dikaitkan dengan konges / Konpus IGTKI .
7. Agar diusahakan pendirian yayasan IGTKI .
8. Agar menginstrusikan kepada anggota IGTKI membantu kegiatan pemerintah setempat khususnya dalam pengelolaan Karang Balita .

VI. KONGRES IV IKATAN GURU TAMAN KANAKKANAK INDONESIA ( I G T K I) yang diselenggarakan di Jakarta tanggal 2 s/d 6 Februari 1985
Kongres IV IGTKI diselenggarakan pada 2-6 Februari 1985 di Wisma Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur . Keputusan penting yang merupakan tonggak sejarah dalam perjalanan IGTKI adalah :
Manunggalnya IGTKI ke dalam PGRI, Mandiri ke dalam IGTKI ; yang berarti bahwa IGTKI masih tetap bebas melaksanakan segala kegiatan seperti biasa, bekerja sama dengan instansi maupun lembaga apa saja yang terkait, termasuk PGRI sebagai mitra sejajar . Pengurus Besar IGTKI menjadi Pengurus Pusat IGTKI-PGRI .

Selanjutnya PB PGRI mengeluarkan SK No. 903 Tahun 1986, dimana posisi Sekbid prasekolah dalam Susunan Pengurus PGRI dari tingkat Pusat sampai daerah , diduduki oleh Ketua IGTKI pada jenjang kepengurusan tersebut , secara bertahap . Susunan dan Personalia Pengurus Pusat IGTKI-PGRI Masa Bakti IV (1985-1989)
Pelindung         : Ibu Tien Suharto
Penasehat         : Bapak Drs. Sudardjo / kasubdit PTK Direktorat Pendidikan Dasar
Ketua Umum         : Ny. B.E.F. Montolalu
Ketua l                    : Ny. Opih Zainal
Ketua ll         : Ny. Nanny Yahya Sabli
Sekretaris Umum     : Ny. Anis Pinardi
Sekretaris l         : Ny. Supiyani BurhanuddinSekretaris ll : Ny. Tuti Amiaji
Bendahara Umum     : Ny. Nuryuliar Sarwono
Bendahara l         : Ny. Samsiah Lukman
Pembantu Umum     : Ny. Sabina Ticoalu

VII . KONGRES V IGTKI-PGRI yang diselenggarakan di
Yogyakarta tanggal 21-26 Juni 1990
Kongres V IGTKI-PGRI diselenggarakan pada tanggal 21-26 Juni 1990 di Gedung Probosutedjan, Yogyakarta . Keputusan penting organisasi diantaranya ialah
- Kegiatan Nasional : Kongres dan PORSENI diselenggarakan satu kali dalam satu masa bakti kepengurusan (lima) tahun di Jakarta, sedangkan konpus di daerah (luar Jakarta) .
- Memprogramkan Pembinaan Organisasi dan profesi .

Susunan dan personalia PP IGTKI-PGRI Masa Bakti V (1990-1995)
Ketua Umum         : Ny. B.E.F. Montolalu W
Ketua             : Ny. Anis Pinardi
Ketua             : Ny. Sabina Ticoalu
Ketua             : Ny. Nanny Yahya Sabli
Sekretaris Umum     : Ny. Supiyani Burhanuddin
Sekretaris         : Ny. Tuty Amiadji
Sekretaris         : Nn. Warastri
Sekretaris         : Ny. Nuryuliar Sarwono
Bendahara Umum     : Ny. Opih Zainal
Bendahara        : Ny. Samsiah Lukman
Bendahara         : Ny. Wuryanti Supriadi
Pembantu Umum : Ny. Harimah D

VIII . KONGRES VI IGTKI-PGRI yang diselenggarakan di
Jakarta tanggal 26-28 Juni 1995
Kongres VI IGTKI-PGRI diselenggarakan pada tanggal 26-28 Juni
1995 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta .
Peristiwa penting dalam Kongres VI yang perlu dicatat dalam Sejarah
IGTKI adalah : Upacara Pembukaan Kongres VI diterima oleh Ibu Try
Sutrisno di Istana Wapres tanggal 26 juni 1995. Program ditekankan
pada pembinaan administrasi organisasi dan SDM PKB TK 1994
Susunan dan personalia PP IGTKI-PGRI Masa Bakti VI (1995-2000)
Pelindung : Ibu Tien Soeharto
Dewan Penasehat : 1. Direktur Pendidikan Dasar
Bapak Drs. Djauzak Ahmad
2. Ketua Umum PB PGRI
Bapak H. Basyumi Suriamiharja
Ketua Umum : Ny. B.E.F. Montolalu W
Ketua : Hj. Nanny Yahya SabhKetua : Ny. Titik S.M.
Ketua : Dra. Kamsanah HDM Sekretaris Umum
Ny. Supiyani Burhanuddin
Sekretaris : Hj. Sekarningsih
Sekretaris : Dra. Hj. Yulfia Sudjono
Sekretaris : K. Sukamti
Bendahara Umum : Hj. Opih Zainal
Bendahara : Hj. Samsiah Lukman
Pembantu Umum :Ny. Rustiari
IX . KONGRES VII IGTKI-PGRI yang diselenggarakan di
Bandung tanggal 11-14 juli 2005
Kongres VII diselenggarakan pada tanggal 11-14 Juli 2005 di Kota
Lembang, Jawa Barat .
Hal penting yang perlu dicatat dalam sejarah adalah : Ibu B.E.F.
Montolalu W. Yang sudah 4 periode menjabat sebagai Ketua Umum
IGTKI dari tahun 1980-2000 menyerahkan tongkat estafet
kepemimpinan PP IGTKI-PGRI kepada kader-kader penerusnya .
Susunan dam Personalia PP IGTKI-PGRI Masa Bakti VII (2000-2005)
Dewan Penasehat : Direktur Pendidikan Dasar
Ketua Umum Umum PB PGRI
Ny. B.E.F. Montolalu W.
Ketua Umum : Dra. Hj. Opih R. Zainal
Ketua :Dra. Hj. Supiyani Burhanuddin
Ketua : Dra. Kamsanah HDM
Ketua :Dra. Hj. Nanny Yahya Sabli
Sekretaris Umum : Ny. Sumiati Eddy
Sekretaris : Hj. Farida Yusuf, S.Pd
Sekretaris : Hj. Sekarningsih
Bendahara Umum : Hj. Fatmah Bachtiar
Bendahara : Katharina Sukamti
X . KONGRES VIII IGTKI-PGRI yang diselenggarakan di
Jakarta tanggal 2-4 Desember 2005
Susunan dan Personalia PP IGTKI PGRI Masa Bakti VIII (2005-2010)
sebagai berikut:
Dewan Penasehat : 1. Direktur Pendidikan SD/TK
2. Ketua Umum PB PGRI
3. Ny. B.E.F. Montolalu W.
4. Prof, Dr. Anah Suhaenah Soeparno
Ketua Umum : Dra. Hj. Opih R. Zainal
Ketua : Hj. Farida Yusuf S,PdKetua : Ny. Sumiati Eddy
Ketua : Dra. Hj. Supiyani B
Sekretaris Umum : Ny. Supinah S,Pd
Sekretaris : Ny. Sri Sarwati
Sekretaris : Drs. Hj. Nanny Suharnie Yahya S
Sekretaris : K. Sukamti
Bendahara Umum : Hj. Fatimah
Bendahara : Ny. Siti Noorjanah
Bendahara : Hj. Atit Tridaya
Pembantu Umum : Dra. Kamsanah HDM
Dra. Sri Mulyani
Mulyono
Hj. Ir Siti Solati
XI. Kongres IX IGTKI-PGRI yang diselenggarakan pada tanggal
3-5 Desember 2010 di Grand Cempaka Jakarta
Susunan dan Personalia PP IGTKI PGRI Masa Bakti IX (2010-
2015) sebagai berikut:
Dewan Penasehat : 1. Direktur P. Pendidikan Anak Usia Dini
2. Ketua Umum PB PGRI
3. BEF. Montolalu
4. Dra. Hj. Opih R. Zainal
Ketua Umum : Hj. Farida Yusuf, M.Pd
Ketua : Sumiaty Eddy
Ketua : Hj. Dainas
Ketua : Poppy Sumaeni Nur, A.Ma.Pd
Sekretaris Umum : Hj. Supinah, M.Pd
Sekretaris : Dra. Hj. Supiyani Burhanuddin
Sekretaris : Enywati, S.Pd
Bendahara Umum: Sri Nuskah, S.Pd
Bendahara : Hj. Fatmah, S.Pd
Bendahara : Hj. Yeti Herayati,S.Pd, MM
Bidang Organisasi : Hj. Yustini Agus
Bidang Pendidikan dan Profesi : Dra. Lusia Sri Sutanti, MM
Bidang Humas,Kesejahteraan dan Porseni : Hj. Atit Tridaya

XII. PENGETAHUAN SEPUTAR TUGAS DAN FUNGSI IGTKI
1. Konpus, PORSENI, dan Kegiatan Nasional terkait :
a. Konpus periode 1 (1969-1972) diselenggarakan di wonocolo Surabaya
b. Konpus periode ll (1975-1980) dikaitkan dengan lokakarya Kepemimpinan Tinngkat Nasional pada tanggal 1-6 Juli 1977 di TK Adik Irma Suryani Jakarta
c. Tanggal 11-14 April 1978 lokakarya kepemimpinan ll di Wisma PHI Cempaka Putih, diteruskan studi Bandung ke Malaysia dan Singapore, diikuti 350 guru TK
d. Tanggal 6-8 Desember 1982 Konpus Masa Bakti III dikaitkan dengan PORSENI di gedung dan Gelanggang Sumantri Brojonegoro, Jakarta .
e. Tahun 1986 Konpus l Masa Bakti IV dikaitkan dengan PORSENI ll di sukolilo, Surabaya
f. Tanggal 5-8 Februari 1989 Konpus ll Masa Bakti IV dikaitkan dengan PORSENI lll Wisma Aneka Senayan Jakarta
g. Tanggal 27-29 Juni Konpus l Masa Bakti V di Manado, Sulawesi Utara
h. Tahun 1993 PORSENI IV IGTKI di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta
i. Tahun 1996 Konpus l Masa Bakti VI diHotel-swarna Dwipa Palembang Buku pintar dikeluarkan memuat pedoman administrasi IGTKI
j. Tahun 1998 PORSENI V dikaitkan dengan Pengkaderan Organisasi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta
k. Tahun 1999 Konpus ll Masa Bakti VI di Gedung BPG Denpasar Bali
l. Tahun 2001 Konpus l Masa Bakti VII di Lampung
m. Tahun 2002 Semiloka Nasional OR dan Seni TK di Hotel Wisata Jakarta
n. Tahun 2003 PORSENI Nasional VI di Hotel Wisata Jakarta
o. Tahun 2004 Konpus ll Masa Bakti Vll di Hotel Losari, Makasar
p. Tahun 2006 Konpus l Masa Bakti VIII di Samarinda, Kalimantan Timur, dibuka secara resmi, oleh Ibu Hj. Mufidah Yusuf Kala
q. Tahun 2007 Semiloka pendidikan Seni dan Olah Raga untuk usia TK di Jakarta
r. Tahun 2008 PORSENI Nasional VII di Jakarta
s. Tahun 2009 Konpus II Masa Bakti VIII di Pekan Baru Riau
t. Tahun 2010 Kongres IX di Jakartra
u. Tahun 2011 Konkernas I Masa Bakti IX di Provinsi Banten
v. Tahun 2012 Semiloka Nasional Porseni di Puri Duyung Ancol Jakarta
w. Tahun 2013 Porseni Nasional VIII di Jakarta
x. Tahun 2014 Rakernas II Masa Bakti IX di Semarang, Jawa Tengah
y. Tahun 2015 Kongres di Jakarta.

2. Bulletin IGTKI
Dalam rangka memenuhi amanat Kongres IV, PP IGTKI-PGRI dengan susah payah berupaya menertibkan Bulletin sesuai amanat tersebut . Dengan bermodal dari sedikit uang kas dan sebagian dari patungan para pengurus sebagai pinjaman, terbitlah bulletin IGTKI yang, diterbitkan satu kali dalam tiga bulan, dengan nama : “BALADA GURU TK”
a. Balada No. 1 terbit tepat HUT IGTKI 22 Mei 1988
b. Balada No. 2 terbit pada HUT RI 17 Agustus 1988
c. Balada no. 3 & 4 pada bulan Februaru 1989
Sangat disayangkan Balada No. 5 dan seterusnya tidak muncul karena keterbatasan dana (biaya pengiriman mahal, tidak sebanding dengan uang yang masuk dari seluruh provinsi).

3. Sekilas Riwayat Kurikulum TK
a. Tahun 1958 Pemerintah mengeluarkan buku “PEDOMAN TENTANG PENDIDIKAN TK”
Dikeluarkan oleh : Jawatan Pendidikan Umum Urusan TK Jakarta. Inspeksi Pusat Pengajaran Rendah Kepala Urusan TK : Ibu S. Cindarbumi
a. Tahun 1964 “RENCANA PENDIDIKAN TK DAN SEKOLAH
DASAR”
Dikeluarkan oleh : Direktorat Pendidikan Dasar / Prasekolah
Departemen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Jakarta 1964
b. Tahun 1968 “KURIKULUM TK” Dikeluarkan oleh : Direktorat Pendidikan Dasar, Prasekolah, dan Pendidikan Luar biasa.
Direktorat Jendral Pendidikan Derpartemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 1968
c. Kurikulum TK tahun 1976
d. Kurikulum TK tahun 1976 Yang Disempurnakan pada tahun 1984 ditambah Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB)
e. Program Kegiatan Belajat ( PKB )TK Tahun 1994
f. Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kurikulum TK dan RA Tahun 2004) 4.3. Komponen Pendidikan Taman Kanak-Kanak pada tahun 1968 ketika Ibu S.P. Sudardjo dan Ibu S. Darmadji sudah berada di tanah air sepulang beliau belajar dari Amerika,beliau bersama kerabat yang lain sepakat mendirikan 3 Komponen Pendidikan TK melalui forum RAKERNAS PENPRAS ll pada tahun 1973, dikukuhkan dengan nama : TIGA KOMPONEN GERAKAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK . Sampai sekarang Direktorat TK/SD setiap tahun menyelenggarakan “PERTEMUAN TIGA KOMPONEN PENDIDIKAN TK”

Kamis, 21 Mei 2020

BELANJA BAHAN KUE




BELANJA BAHAN KUE
Hari ini putri belanja bahan kue. Seingat ibu telah lama ibu melatih anak-anak jika belanja harus punya planning, dan mengukur berapa budged yang ada. Agar belanja tidak asal beli, tanpa memikirkan keperluan pokok yang harus dipenuhi.
Bahan yang akan dibeli telah dicatat. Perkiraan ibu belanja hari ini hanya menghabiskan uang lima puluh sampai lima puluh lima ribu rupiah. Pergilah sang putri belanja membawa uang seratus ribu rupiah. Sambil menunggu kedatangannya, ibu mengerjakan tugas yang lain. Biasa, ibu-ibu, ada aja yang dikerjakan. Merapikan pakaian ini itu dan lain-lain sambil mendengar speaker tahfiz berisi taushiyah.
Datanglah sang putri. “ibu, kata ibu lebih kurang limapuluh. Ternyata nyaris seratus. Baiklah, kalau memang harganya segitu. Lalu ibu bertanya, ada atau tidak catatan harganya? “Ada”, jawabnya. Mungkin yang dia maksud ingat atau tidak harganya.
Dikeluarkanlah belanjaan satu demi satu. Ternyata tidak ada catayan harga. Saat ibu tanya satu demi satu, ia mulai galau, lupa berapa harganya. Namun ada barang yang dibeli di satu toko, dia ingat berapa uang dikeluarkan dan berapa uang kembali. Lalu dia hitung berap per satuan barangnya. Salah, ragu, kira-kira, lalu pas. Benar kemungkinan. Ada juga buah, kacang, kertas kue dan cetakan yang diingat harganya.
Tapi…
Ada barang yang lain yang dia tidak tahu harganya, tapi rasanya mahal sekali. Saat ditanya satu demi satu, blank. Lalu, ibu meminta agar dia kembali ke toko, dan menanyakan berapa harga barang yang dibeli. Hal ini harus dikerjakan, bukan untuk menghukum. Namun sebagai perempuan, putri harus tahu, harus teliti, harus hati-hati dalam belanja.
Putripun berangkat, diantar ayahnya. Sesaat ia kembali. Penjual di toko turut care, dan memberi catatan belanjaan. Sebenarnya, ada barang yang dipesan belinya seribu saja perbiji, jika dua maka dua ribu. Ternyata dia beli yang lima ribu perbiji dan dua sepuluh ribu. Lalu ada coklat yang dipesan panjangnya lebih kurang setengahnya jari kelingking, namun yang dibeli sepanjang jari telunjuk, dan agk besar. Tak apalah, mungkin itu yang ada. Yang penting dia belajar dan tahu, bagaimanan cara belanja yang baik.
Alhamdulillah, ada satu yang membanggakan saat dia akan membeli cetakan kembang goyang. Dalam pikiran dia harga sekitar limaribu atau limabelas ribu. Ternyata harga empat puluh ribu. Akhirnya ia tak jadi beli. Memikir sebelum membeli dilihat dari azaz manfaat, itu keren.
Kesimpulan, Alhamdulillah, putri menerima dengan senang hati pelajaran hari ini sebagai seorang gadis, ilmu tentang belanja.



Minggu, 17 Mei 2020

HUJAN saat Lailatul Qadar 1441

HUJAN
Saat  lailatil qadar, malam 23 Ramadhan 1441 H
Berita ini pertama diterima dari seorang mahasiswa Indonesia yang belajar di Madinah, Ustad Abdul Lathif Arridha



Beliau juga bercerita bagaimana suasana cuaca di Madinah malam itu.
Berita dikirim pada tanggal 23 Ramdhan sia hari.

Senin, 04 Mei 2020

HARDIKNAS SELF DRIVING FOR TEACHER PGRI

HARDIKNAS
SELF DRIVING FOR TEACHER
PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
Belajar dari Covid-19

PGRI sebagai organisasi profesi guru yang berdiri sejak zaman Indonesia merdeka, terus berlari meraih mimpi. Mimpi untuk turut serta bersama pemerintah, menjadi mitra terbaik dalam mencerdaskan, memajukan dan mensejahterakan bangsa Indonesia.
          Pandemi Covid-19 telah meluluh lantakkan banyak sendi kehidupan masyarakat. Begitu juga dalam dunia pendidikan. Guru sebagai garda terdepan penggerak roda pendidikan, menuntut PGRI untuk terus berjuang. Tak henti berekplorasi dan berinovasi agar dapat memberikan bekal kepada para guru dalam menjalankan tugas utama.
          Mendidik dan mengajar siswa yang semula berjalan di dalam ruang kelas di sekolah, saat pandemi ini harus beralih ke ruang rumah. Sudah barang tentu, guru dituntut tetap menjalankan tugas memberikan pelayan terbaik kepada siswa. Pendidikan sepanjang hayat, meski dalam keadaan apapun. namun guru juga harus memahami kondisi siswa agar pembelajaran berjalan efektif. Apalagi memasuki gerbang era revolusi industri 4.0, yang belum semua guru memiliki wawasan dan kompetensi yang sama. Begitu juga belum semua siswa memiliki media yang dapat mengakses informasi secara online, dikarenakan perbedaan kondisi sosial, zona, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 
          
         Covid-19 menjadi pelajaran terbaik bagi semua. Bagi para guru memberikan energi tersendiri untuk memaksa diri dan menyiapkan diri masuk dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi. Guru harus melek IT, jika gaptek (gagap teknologi) pasti tertinggal. Guru harus membuka diri menerima informasi mengembangkan potensi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada siswa dalam meraih cita-cita. PGRI membantu para guru memecahkan masalah mencari solusi.
        
       PGRI menunjukkan kegagahan dan profesionalitasnya dalam mengambil kesempatan terbaik. Berkolaborasi dengan para tokoh keren dan kompeten. Memberikan pembekalan kepada para guru agar terus belajar dan berkembang dalam setiap kesempatan apapun, dimanapun, dengan siapapun. Menciptakan pola belajar efektif dari rumah.

          Setelah sukses menggelar rakornas virtual yang persiapannya hanya dalam satu minggu, kali ini dalam memperingati HARDIKNAS (Hari Pendidikan Nasional) sekaligus menyambut peringatan Hari Kebangkitan Nasional, PGRI berkolaborasi dengan Rumah Perubahan menyelenggarakan seminar online berseri dari tanggal 2 hingga 20 Mei 2020. 

     Lincah dan semangatnya para panitia, yang dipelopori oleh srikandi PGRI yaitu ketua umum PB PGRI, ibu Prof. Unifah Rasyidi, mampu menggandeng para  arjuna professional dan kompeten dalam bidang-bidang yang menjadi sasaran insan milenial. Mas Menteri BUMN Eric Tohir yang keren, dan Mas Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang beken, serta para professor hebat, serta para praktisi yang berkait erat dengan dunia pendidikan.



          Hanya dalam waktu yang sangat singkat, di bulan suci Ramadhan, persiapan lebih kurang satu minggu, PGRI mampu mengikat dan memikat hati para guru dengan jumlah yang sungguh dramatis. 13.000. (tiga belas ribu) guru. Meski pendaftaran telah ditutup, masih terdapat banyak guru yang ingin turut serta mengikuti Webinar Mahir Academi tersebut.
         
        Sekilas mungkin muncul anggapan, “hanya seminar”. Namun ternyata konten materinya luar biasa. Seperti kuliah dengan para tokoh yang selama ini hanya dalam mimpi, bersama PGRI ternyata dapat mewujudkan perkuliahan itu. Hanya dengan berkontribusi Rp 50.000,00, dapat meraup ilmu yang disampaikan oleh para tokoh multi talen yang rendah hati. Dana tersebut digunakan untuk e-sertifikat, partipasi soasial dan donasi Covid-19, dengan materi lebih dari 30 jam, yang dapat digunakan dalam peningkatan karir kedinasan. Keren habis.

          Salah satu tantangan yang menjadikan sebagian guru pada awalnya ragu mengikuti seminar ini di antaranya adalah, kesibukan dan kesempatan, serta masih minimnya literasi digital, terkait cara mengisi absen dan mengikuti secara online. Kesempatan belajar bagi guru harus diutamakan, karena salah satu tugas berat guru saat ini adalah menjadikan murid ketagihan dan doyan belajar.

          Padat dan dalam sekali materi yang disampaikan oleh 3 profesor dihari pertama. Prof Unifah Rasyidi, Prof Rhenald Kasali, dan Prof Eko Indrajit.


Prof Reynald Kasali menyampaikan pengalaman beliau 30 tahun di Amerika. Menyampaikan pesan bahwa pembelajaran yang utama bagi anak harus dalam suasana gembira ketika belajar. Sebagaimana taman bermain dan taman siswa yang dijalankan dan diwariskan oleh tokoh pendidikan Indonesis Ki Hajar Dewantara.  Materi taksonomi Bloom tentang high older thingking skill, serta bagaimana cara guru memberikan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat menyiapkan murid-muridnya bersaing pada zamannya kelak. Sebagaimana para guru yang hidup saat ini, merupakan hasil pendidikan dari guru pada zaman dulu. Bagi yang tidak mau membuka diri, terus menambah wawasan di era 4.0, tentu akan tertinggal. Masa depan Indonesia kelak ditentukan oleh murid-murid saat ini. Dan murid-murid ditentukan oleh guru.

Jadwal materi yang disampaikan oleh Prof Eko, tak kalah menariknya. Membuat hati seakan tak sabar mengikuti. Jadwal yang teratur rapi, namun tetap memahami kondisi masing-masing peserta dengan berbagai aktifitas masing-masing.



PGRI seakan menyelam ke dalam relung hati anggotanya. PGRI ingin melayani yang terbaik. Ingin memberikan semua yang diperolehnya. Bukan saja perjuangan bagaimana mensejahterakan seluruh anggotanya terutama para guru honor di saat Covid-19 ini, tapi juga, ilmu dan informasi yang perlu dibagikan.

Bagi para peserta yang tidak bisa mengikuti langsung, seluruh anggota dan yang berkepentingan ingin mengetahui hasil seminar, PGRI yang didampingi oleh para sponsor, memberikan rekaman isi materi pada chanel youtube. Silahkan menonton di youtube, jangan lupa like and subscribe agar perjuangan PGRI semakin membumi dan dikenal bangsa dan dunia.

Menjadi peserta dan bagian dari perubahan ini, sungguh pengalaman yang luar biasa, meskipun masih harus terus mengasah diri dalam hal literasi digital. alhamdulillah... Terimakasih PGRI...

Selamat Hari Pendidikan Nasional.
Jaya selalu pendidikan Indonesia.
Hidup Guru!
Hidup PGRI!
Solidaritas! Yess.
Siapa kita? Indonesia.
         

Sabtu, 02 Mei 2020

MENGENAL KONSEP DIRI ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK



MENGENAL KONSEP DIRI ANAK USIA DINI
DI TAMAN KANAK-KANAK
  
Taman Kanak-kanak (TK) merupakan bagian dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hakekat PAUD adalah untuk menanamkan keimanan, pembiasaan sifat terpuji, pengembangan wawasan pengetahuan, keterampilan dasar, potensi dan motivasi yang dimiliki anak (Mulyasa, 2012:45). Di era milenial saat ini, pendidikan dihadapkan dengan berbagai tantangan dan permasalahan. Demikian juga permasalahan pada pendidikan anak usia dini yang semakin komplek, seiring dengan perkembangan zaman dan segala faktor yang mempengaruhinya. Lingkungan rumah, lingkungan bermain, sekolah, juga perkembangan sains teknologi dan informasi turut menjadi faktor penyebab munculnya permasalahan pada anak usia dini.
Kepribadian anak dibangun sejalan dengan bertambahnya usia dan kehidupan sosial anak. Salah satu komponen pola kepribadian menurut Hurlock adalah konsep diri. Konsep diri dibentuk melalui komunikasi. Anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang besar dan ingin mencoba hal yang dianggapnya baru.  Anak berkomunikasi dengan orang lain dalam bersosial untuk mengembangkan dirinya. Komunikasi yang didapat anak dapat berupa tanggapan, pertanyaan, jawaban, arahan, pertolongan, motivasi atau pembiaran maupun ujaran kekerasan. Komunikasi yang berlangsung akan membentuk pengalaman anak, yang lama kelamaan akan membangun  konsep diri mereka.
Menurut Carol (2006:88) konsep diri adalah gambar mental yang dikembangkan mengenai diri sendiri. Hurlock menyebutkan, konsep diri adalah konsep seseorang dari siapa dan apa dia. Ibarat bayangan cermin, konsep diri ditentukan oleh peran dan hubungan dengan orang lain dan reaksi orang terhadap dirinya, baik secara fisik maupun psikologis. Konsep diri mencerminkan apa yang menurut anak adalah pendapat orang yang berarti dalam hidupnya tentang dirinya. Sedangkan Puspasari (2007:43) konsep diri merupakan persepsi yang dimunculkan melalui pengalaman pribadi yang dialami seseorang. Dengan demikian konsep diri merupakan penilaian seseorang terhadap diri sendiri dan bagaimana ia menyikapi dirinya sendiri berdasarkan pengalaman yang ia dapatkan.
Pengembangan konsep diri merupakan proses. Proses yang memakan waktu tidak sebentar, karena konsep diri bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir.  Konsep diri anak masih berubah-rubah. Ia memiliki tahapan dan akan berkembang sesuai waktu dan situasi yang dialami anak. Pada tahap tertentu konsep diri akan stabil dan menetap dalam berbagai situasi sepanjang waktu. William James mengatakan, manusia memiliki kemampuan untuk melihat dirinya sebagai objek manusia bisa mengembangkan sikap dan perasaan terhadap dirinya sendiri. Dapat disimpulkan konsep diri anak terbentuk dari pengalaman dan belajar sejak usia dini hingga dewasa. 
Masa usia dini adalah masa emas yang sangat tepat untuk menanamkan konsep diri anak. Pengalaman awal pada masa anak usia dini dibentuk oleh orang-orang terdekat yaitu ayah, ibu, anggota keluarga, teman dan lingkungan. Setelah anak memasuki lembaga PAUD, berikutnya guru dan lingkungan sekoalh turut mengambil andil dalam pembentukan konsep diri anak. Dalam proses pembentukan konsep diri, orang-orang terdekat disebut dengan particular others. Sikap orang terdekat tersebut akan memengaruhi konsep diri anak.
Anak usia dini yang memiliki pengalaman awal yang menyenangkan, aman dan penuh perhatian, akan berakibat positif saat ia dewasa. Begitu juga anak yang diajarkan secara tepat, anak akan mengembangkan sikap mampu berperilaku yang benar dan baik, serta dapat membedakan perilaku yang benar dan yang salah. Namun sebaliknya, jika anak pada masa usia dininya terganggu dan kacau, maka akan terganggulah pada saat ia dewasa. Sebagaimanan penelitian Frued dalam Hurlock (1978), menemukan bahwa diantara pasien dewasanya, banyak memiliki pengalaman yang tidak membahagiakan pada masa kanak-kanak.

Konsep diri ada yang menguntungkan ada juga yang merugikan. Untuk mendapatkan konsep diri yang menguntungkan maka anak harus mendapatkan perlakuan dan sikap yang menguntungkan pula bagi anak. Orang tua sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai yang menghargai harkat dan martabat anak, tanpa membedakan tampilan fisik maupun kemampuan anak, menerima anak apa adanya, menuntun dan melatih anak dengan kasih sayang dan sabar, juga mengontrol keinginan, tanpa memaksa atau ujaran kasar dan tidak mengucilkannya.
Sedang konsep diri yang merugikan penyebanya adalah jika anak merasa ditolak dan tidak dihargai. Kalimat negatif lebih mendominasi dalam berkomunikasi di masa-masa awal kehidupan anak. Sebagaimana penemuan Canfield pada 1982, bahwa setiap anak rata-rata menerima 460 komentar negatife atau kritik dan hanya 75 komentar positif atau yang bersifat mendukung. Jika keadaan demikian berlangsung terus menerus, berakibat anak akan kesulitan menerima dirinya yang akhirnya anak sering mengalami penolakan yang mengakibatkan penyesuaian pribadi dan sosial yang buruk. 
Dalam menghadapi anak usia dini di TK, guru diharapkan memiliki pengetahuan karakteristik dan latar belakang anak. Tujuannya agar guru dapat membantu mengembangkan konsep diri anak ke arah yang positif. Informasi untuk mengetahui tentang perilaku anak, keluarga, lingkungan dan teman bermain anak dirumah, dapat diperoleh melalui kegiatan saat pendaftaran anak masuk TK, dalam kegiatan parenting di sekolah, konsultasi dengan orang tua maupun kunjungan rumah.
Berikut beberapa contoh konsep diri anak usia dini di TK. Pertama, seorang anak laki-laki suaranya merdu dan perkembangan kognitifnya bagus. namun agak lambat dalam perkembangan motorik halusnya. Jika hasil karya kawan lebih bagus, ia merasa tidak berharga, langsung sedih, bisa menangis bahkan kadang-kadang sulit mengendalikan emosi. Kedua, sebut namanya Ahmad, anak yang pendiam, mandiri dan bangga dengan hasil apapun dalam membuat hasil karya atau membuat mainan. Tapi mengalami keterlambatan dalam meniru doa-doa atau lagu anak. Ahmad tidak mengalami gangguan wicara, juga bukan tidak bisa bicara. Tapi sepertinya ia belum pernah mendengar atau belum pernah mendapat stimulasi dalam hal tersebut. Ketiga, Rudi, si sulung yang selalu dimanja dan dibela jika bersalah, perkembangan kognitif dan bahasanya sangat bagus. Ia merasa berkuasa, sering tiba-tiba menyakiti kawan, meskipun tak ada penyebab sebelumnya, tangan dan kakinya sangat cepat melayang kepada kawan, agresif. Jika dinasehati guru, menujukkan sikap melawan dan menolak, matanya melotot, wajahnya seakan menakutkan. Keempat, seorang perempuan, yang katanya tidak pernah dimarah oleh mamanya, selalu senyum dan ceria, saat bersalah atau mengambil barang teman pun wajahnya polos, senyum, seperti tak bersalah. Namun sangat cekatan dalam membantu dan merapikan alat bermain. 

     

Dari beberapa contoh di atas, menunjukkan bahwa anak-anak usia dini masih dalam proses pengembangan konsep diri. Komunikasi guru dalam memberikan pengertian tentang keadaan diri dan kemampuan yang dimiliki anak, menghargai kelebihan anak dan memberi pengertian bagaimana sikap anak dalam bersosial, akan membantu mengembangkan konsep diri anak secara positif dan menguntungkan bagi anak. Jika guru  hanya menghargai anak yang pandai atau yang sopan santun saja, lalu membenci, memarahi bahkan memberi hukuman kepada anak yang membuat keributan atau mengganggu kawan di kelas, atau membiarkan saja, keadaan tersebut akan menjadikan anak memiliki pendapat yang buruk tentang dirinya dan akan membenci dirinya. Ia akan berperilaku agresif dan membenci kawan.
Konsep diri harus dikembangkan sejak usia dini. Menurut Siegler dalam Carol (2006: 89), bahwa anak usia TK sudah harus dikembangkan konsep diri mereka. Meskipun masih sulit anak-anak mengerti apa yang menjadi ciri diri secara keseluruhan. Dari pendapat tersebut menunjukkan bahwa Taman Kanak-kanak sangat tepat untuk mengembangakan konsep diri anak usia dini, karena TK merupakan persiapan anak memasuki jenjang sekolah dasar (SD) dan masa-masa berikutnya dalam kehidupan anak. Dengan demikian peran guru di di TK sangat diharapkan dalam pengembangan konsep diri anak usai dini agar berkembang positif dan menguntungkan bagi anak dan sosialnya.
Konsep diri yang ideal adalah gambaran seseorang mengenai penampilan dan kepribadian yang didambakan. Jika konsep diri anak dapat berkembang secara positif, maka anak akan bersikap positif terhadap dirinya, menerima diri, percaya diri dan meningkatkan harga dirinya dan akan berperilaku positif pula dalam kehidupan sosial baik keluarga, sekolah dan lingkungannya. Konsep diri yang dikembangkankan sejak usia dini, akan menjadi penghalang atau tameng pelindung bagi munculnya permasalahan anak dalam diri, keluarga, dan sosial anak.
Diterbitkan pada koran PADEK, senin 23 Maret 2020.


HOME LEARNING TK SAAT PANDEMI CORONA


24 maret 2010 
                                                    

HOME LEARNING  ANAK TAMAN KANAK-KANAK
AKIBAT PANDEMI CORONA

Pengalaman mengajar dari rumah hari ke empat, semakin hari semakin rindu, syahdu dan haru. Betapa tidak, sejak hari pertama belajar dari rumah akibat corona, anak-anak semangat belajar  didampingi orang tua.

 Mereka belajar bukan saja mengisi dan mengasah daya intelektual, tapi juga mengembangkan spiritual, sosial, dan emosional antara keluarga. Demikian juga mengasah keseimbangan otak kiri dan otak kanan harus tetap diperhatikan terkait seni dan estetika.

  

Tidak ada PR atau pekerjaan rumah bagi anak-anak TK. Namun anak diberikan kesempatan untuk mengisi waktunya di rumah untuk berkegiatan dengan orang tua. jika anak-anak membawa buku gambar ke rumah, majalah, dan alat tulis berupa spidol dan krayon, itu lebih bertujuan untuk mengasah daya pikir dan daya cipta anak, yang terkait dengan aspek perkembangan anak.

Guru menerapkan belajar jarak jauh dengan membuka kelas melalui wa group walimurid, yang berisi salam, pesan, sapaan dan tanggapan kepada anak. Gurupun mengadakan absen dengan cara mengirimkan tanda bagi yang hadir. Ada anak yang mengirim gambar buah kesukaan, gambar bunga, kendaraan, dan lain-lain. Guru juga mengirimkan voice note dan video. Guru juga memberikan penilaian serta tanggapan bagi anak yang mengirimkan karyanya.

Yang paling penting, guru mengingatkan selalu setiap hari, agar stay at home, menjaga sosial distancing, menghindari keramaian, dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Tidak boleh memegang muka jika tangan kotor, karena sang virus ganas tersebut sangat mudah masuk melalui mata, hidung dan mulut.


Sesekali guru memberikan gelitik kecil, agar ayah bunda tidak melepaskan anak dalam melakukan kegiatan di rumah. seperti membuat mainan, menggambar dan lain-lain, tapi ayah bunda juga tidak boleh mengerjakan buku anak hanya agar terlihat hasil anak bagus dan sempurna. silahkan menemani dan mengarahkan anak. bantulah jika sudah terpaksa dan saat dibutuhkan saja. dalam hal-hal yang anak mungkin tidak mampu, akan sangat bagus jika bekerja sama. contoh membuat mainan saat ayah bunda kecil dulu. mungkin akan lebih seru.



Tujuan utama yang harus dipahami dalam pembelajaran dari rumah di antaranya yaitu, menanamkan disiplin mengisi waktu kepada anak, menumbuhkan rasa suka belajar, dan memenuhi rasa ingin tahu yang besar anak serta menjalin komunikasi antara orang tua dan guru untuk mengembangkan potensi anak. Dan yang super penting adalah, apa aplikasi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari, dalam bentuk karkater yang positif, berakhlak mulia dan membuat karya guna sesuai usia anak.

Contoh dalam mengembangkan aspek kognitif anak, dan agar dapat mudah dimengerti anak, mintalah anak menghitung kursi, piring dan lain-lain yang ada di rumah. Membedakan benda satu dengan yang lain. Apa benda dalam kamar tidur, apa benda di ruang tamu, dan banyak lagi kegiatan lain. seperti memasak bersama, bermain bersama, hormat kepada orang tua, duduk yang sopan, tidak boleh lebih tinggi dari orang tua, belajar tidak berteriak, dan mengaplikasikan kegiatan lain yang pernah didapat saat belajar di sekolah bersama guru.


Anak-anak di TK Kartika I-12 sangat antusias belajar. Khususnya di kelompok kreatif kelas tanggung jawabku. Semoga rasa suka belajar, memahami kondisi yang terjadi dan memanfaatkan waktu dengan baik bisa berlanjut. Karakter sederhana tersebut jika dibiasakan akan menjadi modal mewujudkan generasi soleh yang cerdas dan taat. Ada satu yang membuat haru, orang tua bekerja sama dengan anak saat membuat karya.

banyak orang tua yang menanggapi, namun ada juga yang sama sekali belum memberikan respon. Barangkali karena kesibukan dan lainnya.

     Berita corona terus membahana. Semoga libur ini menjadi pembelajaran terbaik untuk meningkatkan kebaikan. Mengambil hikmah dalam kehidupan. Dan semoga lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta agar ALLAH terus menjaga masyarakat kota Padang Panjang, seluruh rakyat Indonesia dan dunia. Semoga musibah ini segera berlalu sehat wal afiat. Amiiin...

          Melalui berbagai kesempatan, termasuk juga Forum Pegiat Literasi Padang Panjang, dan semua yang membaca, saya berharap  semua pihak memperhatikan anak sejak dini. Agar kelak tumbuh menjadi genrasi yang mengangkat agama, harkat dan martabat bangsa.


Jumat, 01 Mei 2020

AMALIYAH RAMADHAN ANAK USIA DINI 5



PUASA

Anak-anak tersayang… 

Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Allah memerintahkan orang beriman, umat Islam 

untuk  berpuasa dibulan Ramadhan.

Setiap perintah dari Allah, pasti ada tujuan yang besar. pasti untuk kebaikan hambaNya.

Nah, perintah puasa itu bukan untuk orang Islam sebagai umat Nabi Muhammad saja, tapi 

umat  sebelum nabi Muhammad, juga diperintah untuk berpuasa. kenapa ya? seperti firman Allah  

dalam surat Al-Baqarah ayat 183.

Pengertian Puasa

Puasa adalah menahan diri, tidak makan, tidak minum minum, tidak berbicara kotor atau 
yang tidak bermanfaat, tidak mara, dan sebagainya.

Puasa juga disebut menahan diri dari yang membatalkan puasa, satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari, dengan niat dan beberapa syarat.

Firman Allah Swt.:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ 
... dan makan dan minumlah hingga terang bagimu, benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.”... (Al-Baqarah: 187)

Dalam hadits Nabi, artinya: dari Ibnu Umar, ia berkata, “saya telah mendengar Nabi besar Saw. Bersabda, Apabila malam datang, siang lenyap, dan matahari telah terbenam, maka sesungguhnya telah datang waktu berbuka bagi orang yang puasa.” (HR. Bukhori dan Muslim).



Siapa saja orang yang diperintah Allah berpuasa? 

Ayah bunda...
Mengenai definisi, atau jumlah yang terkait dengan pengertian dan syarat puasa, tidak perlu dituntut anak untuk menghafal. sekedar menjadi pengetahuan saja. yang penting anak belajar mengenal syariat Islam secara sederhana sesuai usianya. karena ada beberapa keterangan yang tidak saya cantumkan, karena ini untuk anak usia dini.


Orang yang diperintah Allah berpuasa adalah:

1.      Orang yang berakal, artinya orang gila tidak wajib berpuasa,

2.      Baligh, artinya anak-anak yang sudah mau besar. Jadi kalau sudah besar harus 

berpuasa. Anak-anak  yang  mau disayang Allah, harus belajar menjalankan puasa.


3.      Kuat berpuasa. yaitu orang sehat dan kuat.

Nenek kakek yang sudah tua sekali tidak mampu lagi berpuasa, atau orang yang sakit, 

boleh tidak puasa, tapi harus diganti.




Bagaimana agar puasa sah, diterima Allah?


Agar puasa kita sah dan diterima oleh Allah, maka orangnya harus:

1.      Beragama Islam.  Jadi selain orang Islam kalu berpuasa, puasanya tidak sah.

2.      Mumayyiz, artinya dapat membedakan yang baik dan yang tidak baik.

3.      Suci. Kalau sedang haid atau nifas, maka puasanya tidak sah. Tapi tidak boleh juga makan sembarangan, harus tetap menghormati orang yang sedang berpuasa.

4.      Dalam waktu yang boleh puasa. Karena dalam setahun ada 5 hari yang dilarang berpuasa. Yaitu, pada 1 syawal hari raya idul fitri, 10