Selasa, 29 Maret 2022

BIMTEK PENINGKATAN APK dan AKREDITASI PAUD

 BIMTEK PENINGKATAN APK dan AKREDITASI PAUD                                         

BERSAMA KITA BISA

DINAS PENDIDIKAN dan KEBUDAYAAN KOTA PADANG PANJANG

POKOK PIKIRAN Dr. NOVI HENDRI, SE, M.Si 


   Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan APK dan Akreditasi PAUD pada hari Rabu sampai Sabtu 24-26 Maret 2022, bertempat di aula Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang. Kegiatan tersebut diikuti oleh limapuluh kepala PAUD.

                APK (Angka Partisipasi Kasar) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang masih bersekolah di jenjang PAUD dengan jumlah penduduk yang memenuhi syarat resmi untuk mengikuti sekolah di jenjang PAUD. APK sebagai data kepastian masyarakat yang mendapatkan layanan pendidikan atau pemerataan layanan pendidikan di jenjang pendidikan tertentu.

Berdasarkan data dari Pusat data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Kota Padang Panjang tahun 2020 anak usia 3-6 tahun jumlah sebanyak 4.967 anak. Data tersebut terdiri dari siswa PAUD formal TK, TKPLB berjumlah 1.026, RA dan sederajat 246 anak, dengan demikian usia TK sebanyak 1272 anak, KB 726 anak, TPA 363 anak, Jumlah siswa PAUD seluruhnya 2361 anak. Berarti APK sebesar 47.53 %.

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa jumlah anak usia dini yang masih belum mendapatkan layanan pendidikan PAUD masih tinggi, yakni sebesar 52.47%, atau sekitar 2606 anak.

Bimtek tersebut buah  kerja sama antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Panjang dengan Dr. Novi Hendri, M.Si, anggota DPRD pada komisi tiga. Dr Novi menganggarkan kegiatan Bimtek melalui Dana Pokok Pikiran beliau, sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap pendidikan anak usia dini, terkhusus kepada para tenaga pendidiknya.

Jika dalam tahun 2020 APK PAUD sebesar yang disebut di atas, apalagi dalam masa pandemi Covid-19 saat ini. Berbagai faktor menjadi alasan dan penyebab mengapa anak-anak tidak dimasukkan PAUD. Kondisi ekonomi, kesadaran masyarakat akan pentingnya PAUD, kurang maksimalnya fasilitas pembelajaran di PAUD, pelayanan para pendidik atau guru, juga mutu PAUD masih harus ditingkatkan.

Datuk Novi (panggilan akrab sehari-hari) menunjukkan rahasia tips guru/pendidik/kepala sekolah atau Lembaga dalam meningkatkan APK agar para orang tua tertarik dan percaya menitipkan buah hatinya kepada lembaga PAUD. Agar PAUD berkualitas hendaklah guru memenuhi kebutuhan fitrah anak yaitu bermain. Melalui bermain anak dapat belajar banyak untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya. Anak dapat mengembangkan sosial emosional secara maksimal. Anak usia dini belum mampu mengingat dengan baik materi yang diberikan guru. Namun anak mampu mengingat sikap/pribadi guru. Karena itu para guru/pendidik anak usia dini hendaklah mendidik dengan hati, berbahasa santun, sabar, penyayang, berempati dan menjadi pengganti orang tuanya saat di sekolah.

Di samping itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Muhammad Ali Tabrani, M.Pd menyampaikan, setiap Lembaga PAUD diharap meningkatkan kualitas, agar menjadi tujuan Pendidikan. Strategi sangat menentukan untuk menjadikan Lembaga PAUD berkualitas. Materi tersebut disampaikan oleh KABID PAUD Drs. Ridwan, M.Pd. karena itu para guru dan pemimpin lembaga hendaklah memiliki strategi yang jitu, berani try and error, agar mendapat formula terbaik dalam memberikan pelayanan kepada masa emas yang tak kan kembali lagi.

Kerjasama guru dan orang tua mutlak diperlukan. Dalam meningkatkan APK suatu daerah yang Untuk menjamin kualitas pelayanan suatu lembaga ditentukan oleh akreditasi lembaga tersebut. Karena itu setiap Lembaga PAUD diwajibkan mengikuti Akreditasi satuan lembaga PAUD.

Ketua BAN PAUD PNF Sumatera Barat Dr. Dadan Suryana menyampaikan bahwa saat ini akreditasi menggunakan instrument sispena 3.1. Dengan instrunen sispena 3.1 memberikan keadilan dan jaminan mutu serta kualitas PAUD dan PNF. Akreditasi BAN PAUD PNF mendorong setiap satuan untuk patuh dalam pemenuhan (compliance) standar 1-8 sesuai standar nasional pendidikan anak usia dini. 

Akreditasi tahapan visitasi yang berlaku saat ini bersifat performance, artinya setiap satuan PAUD dan PNF pendidiknya wajib memiliki kompetensi pedagogik dan profesional, serta satuan memberikan layanan maksimal baik sarana dan prasarana, belajar berbasis MBKM (Merdeka Belajar - Kampus Merdeka), dan menjaga serta melindungi keamanan dan keselamatan anak, termasuk situasi masa pandemi.

Sekretaris BAN PAUD PNF Sumbar Dra Nelwentis, M.Pd menyampaikan bahwa saat ini akreditasi diutamakan bagi PAUD yang belum pernah mengikuti akreditasi. Bagi yang akan mengikuti reakreditasi agar meningkatkan kualitas lembaga secara maksimal agar data masing-masing instrument dapat terpenuhi dengan baik pada saat akreditasi tiba.

Melalui bimtek APK PAUD diharapkan para kepala sekolah dapat meningkatkan kualitas lembaga PAUD, berdasar instrument yang telah ditetapkan oleh BAN PAUD dan PNF. Akreditasi yang memuaskan, akan menentukan pembangunan pendidikan terutama di kota Padang Panjang, khususnya Pendidikan Anak Usia Dini semakin maju, dan mampu melahirkan generasi emas yang siap melanjutkan pada jenjang berikutnya.

Laporan terbit pada Koran Padang Ekspres, Senin, 28 maret 2022

Senin, 21 Maret 2022

MELATIH ANAK BERPUASA


 MELATIH ANAK BERPUASA

Marhaban Ya Ramadhan.

Nisfu Sya’ban telah berlalu. Pertanda bulan suci Ramadhan semakin mendekati. Umat Islam sedunia menyambut bulan istimewa, bulan yang sangat mulia.

            Kewajiban menjalankan perintah Allah SWT dalam agama Islam pada hakikatnya diwajibkan kepada seorang mukallaf. Yakni seorang yang menganut agama Islam (muslim), berakal sehat (tidak gila) dan telah mencapai baligh (dewasa secara biologis), baik bagi laki-laki maupun anak perempuan. Lalu, bagaimana dengan ibadah puasa bagi anak usia dini?

Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim, menyatakan: Dari Sahabiyah ar-Rubayyi’ bintu Muawwidz RA, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirim utusannya pada siang hari ‘Asyura (sepuluh Muharam) ke desa-desa kaum Anshar di sekitar Madinah untuk mengumumkan, ‘Barangsiapa telah berpuasa sejak pagi hari, hendaklah dia menyempurnakan puasanya. Barangsiapa yang pagi harinya tidak berpuasa, maka hendaknya puasa pada sisa harinya.’ Maka setelah itu kami berpuasa, dan kami membiasakan anak-anak kecil kami untuk berpuasa insya Allah. Kami pergi ke masjid, lalu kami buatkan untuk mereka (anak-anak) mainan dari kapas yang berwarna (benang wol). Kalau salah satu diantara mereka menangis karena (kelaparan). Kami berikan kepadanya (mainan tersebut) sampai berbuka puasa” (Hadits Riwayat Bukhari, No. 1960). 

Berdasarkan hadits di atas menunjukkan bahwa pada masa Rasulullah, orang tua telah mengajak anak-anak berpuasa. Berdasarkan hadits itu pula ulama berpendapat bahwa para orang tua dianjurkan melatih anak berpuasa. Ibadah puasa bagi anak usia dini dalam hal ini adalah sarana latihan,

Anak usia dini yang penulis maksud disini adalah anak-anak di Taman Kanak-kanak, yang berusia 5-6 tahun. Sebelum memasuki puasa Ramadhan anak telah dikenalkan dengan menirukan bacaan dan menghafal niat berpuasa sekaligus doa berbuka, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Beberapa tips yang dapat dilakukan oleh pendidik baik guru di TK maupun orang tua di rumah dalam menyambut bulan suci Ramadhan di antarannya sebagai berikut.

Pertama, anak diperkenalkan keindahan bulan Ramadhan. Bulan yang melimpah ruah ampunan (maghfirah), berkah dan rahmat dari Allah SWT. Perintah puasa bukan saja dikenal oleh umat Islam tapi juga umat lain sebelum Islam. Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum, dan perbuatan yang membatalkan puasa, mulai pagi saat fajar sampai sore hari saat adzan maghrib.

Kedua, anak diberi tahu bahwa Allah sangat menyayangi orang yang berpuasa, pahalanya sangat besar. Tujuan berpuasa adalah agar anak menjadi hamba Allah yang bertaqwa, yang bersyukur, dan selalu dalam kebenaran sebagaimana termaktub dalam Al-Quran, surat Al-Baqarah;183. 185 dan 186).

Ketiga, anak diceritakan diantaranya anak menjadi lebih taat kepada Allah, anak-anak turut merasakan lapar dan kekurangan yang dialami oleh orang miskin. Rasa kasih sayang dan persaudaraan anak semakin meningkat. Bersedekah atau saling berbagi dibulan Ramadhan sangat mulia. Berbagi makanan, pakaian yang masih layak atau hal lain yang bermanfaat.

Keempat, anak diperkenalkan banyak amal soleh yang pahalanya dilipat gandakan oleh Allah SWT dibulan Ramadhan. Selain ibadah solat fardhu, malam harinya melakukan ibadah solat tarawih, mengaji atau tadarus Al-Quran, mendengar pengajian, membaca buku atau mendengar kisah Rasul, membantu orang tua, menahan amarah, tidak bicara yang sia-sia,

Kelima, anak diajak bercerita tentang kebahagiaan saat berbuka dan sahur. Anak-anak diajak mendengarkan dan menonton acara yang bermanfaat dan meningkatkan semangat berpuasa. Anak disediakan makanan kesukaan dengan gizi seimbang dan mencukupi, agar anak tetap sehat dan semangat.

Keenam, berdasarkan hadits di atas, jika anak menangis atau kelelahan saat puasa, sebaiknya diberi hiburan atau diajak bermain, atau dikenalkan lagu-lagu Islami, agar anak berpuasa sampai waktu berbuka tiba saat kumandang adzan maghrib.

Hal yang harus diperhatikan pendidik adalah:

1.     Berpuasa bagi anak adalah sarana melatih diri agar kelak saat sudah baligh menjadi terbiasa dan mampu melaksanakan dengan baik. Orang tua tidak perlu memarahi atau malu jika anak belum mampu. Guru di sekolah boleh memuji anak yang puasa, tapi tidak dibenarkan merendahkan anak yang belum berpuasa. Karena kondisi anak berbeda. Jangan sampai anak mendapat pengalaman yang kurang baik tentang ajaran Islam.

2.     Sebaiknya anak berlatih menjalankan puasa secara bertahab. Pada awalnya anak diajak niat puasa sehari penuh. Jika terlihat anak telah menurun daya dan semangatnya, maka puasa sampai adzan dzuhur. Sesudah itu, puasa dilanjutkan sampai maghrib berbuka bersama.

3.     Berilah apresiasi dan motivasi anak yang berpuasa. Usahakan memberi pujian atau hadiah yang bermanfaat dan bermakna bagi anak. jangan sampai memberi janji hadiah yang berlebihan, yang kadang kala berakibat membiasakan anak beribadah karena hadiah. Hal itu sangat tidak dianjurkan.

4.     Sedapat mungkin orang tua menjadi teladan bagi anak selama Ramadhan. Rajin berpuasa, beribadah ke masjid, mengaji, berkata jujur, dan tidak banyak berinteraksi dengan smartphone atau hp android.

5.     Sampaikan kepada anak usia dini agar menghormati orang yang berpuasa. Jika tidak berpuasa, maka makan di dalam kamar dan tidak di depan orang lain.

 Kora Padang Ekspres, Senin, 21 Maret 2022.