Rabu, 20 April 2022

Selamat Jalan, Ibu Hj. Dra Asna, M.PdI




MENGENANG KEPERGIAN IBU Dra ASNA, M.PdI

Pengawas TK Kota Padang Panjang

 

Ibu Asna, panggilan almarhumah sehari-hari saat masih bertugas. Beliau berasal dari daerah Lasi, Bukittinggi, lahir di Kuantan Hilir 31 Desember 1964. Meninggal dunia pada hari Senin, 21 Maret 2022, pukul 13.10 WIB di RSUD Padang Panjang, dalam usia 57 tahun. Meninggalkan suami dan empat orang puteri remaja yang cantik jelita.

Pengalaman karir beliau sebagai guru TK sungguh luar biasa. Diawali dari mengajar di TK Serumpun, Ampang Gadang Bukittinggi pada tahun 1986. Kemudian mengajar di TK Islam Masjid Raya Jihad mulai tahun 1988. Beliau menjadi guru TK teladan peringkat tiga tingkat Nasional pada tahun 1995.

Prestasi sebagai guru TK yang beliau raih, mengantarkan jenjang karir beliau terus menanjak naik. Ibu Asna menduduki jabatan sebagai kepala sekolah di TK Islam Jihad pada tahun 1996. Terakhir beliau diangkat menjadi pengawas TK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Panjang, semenjak tahun 2004 hingga tutup usia.

Kiprah beliau dalam memajukan Pendidikan Anak Usia Dini di Kota Padang Panjang sangat luar biasa. Disamping tugas kedinasan, beliau juga sebagai pengawas Yayasan Pendidikan Islam Masjid Raya Padang Panjang. Beliau juga sebagai konsultan TK Islam Masjid Raya Jihad, Yayasan Aisyiyah Padang Panjang Batipuh X Koto (Pabasko).  Di samping itu, ibu Dra Asna juga berperan sebagai anggota asesor Badan Akreditasi Nasional (BAN) PAUD dan PNF provinsi Sumater Barat.

Banyak yang merasa kehilangan atas kepergian beliau. Bukan hanya para guru dan kepala TK, tapi juga para pendidik dan kepala lembaga satuan pendidikan anak usia dini. Begitu juga Dinas Pendidikan dan pemerintah Kota Padang Panjang, karena beliau satu-satunya ibu pengawas yang sangat kompeten dalam bidang Pendidikan anak usia dini.

Dihimpun dari berbagai sumber para guru dan kepala TK Kota Padang Panjang, bu Asna sangat memperhatikan profesionalisme seorang guru anak usia dini. Sabar dan telaten membina, membimbing, dan meningkatkan kompetensi guru anak usia dini. Memberikan pengarahan dengan sangat rinci tentang, penyususnan dan pelaksanaan kurikulum anak usia dini.

            Almarhumah bu Asna adalah guru yang sangat inspiratif bagi guru anak usia dini. Bagai seorang ibu yang menjadi teladan para guru dan pendidik dalam menanggapi situasi dengan cepat. Memberikan masukan, arahan terhadap guru dalam melaksanakan pembelajaran. Baik secara tatap muka, maupun daring saat dalam situasi pandemic covid-19 ini. Pembelajaran BDR dijelaskannya secara gamblang dan jelas, dalam memberikan pembelajaran bermakna dari rumah.

Sebagai motivator hebat bagi para guru TK untuk terus memberikan yang terbaik memajukan pendidikan anak usia dini. Jika ada ide-ide baru dalam pembelajaran, ibu sarankan agar dicoba dulu, dipraktekkan dalam satu kelas. Perhatikan kendala apa yang ada, bagaimana dampak positif negatifnya. Jika telah benar-benar matang, baru disosialisasikan untuk dipraktekkan oleh kelas lain di sekolah tersebut.

Pesan almarhumah, para guru anak usia dini hendaknya mampu menempatkan diri sesuai situasi. Menjadi teman dan bermain sebagai anak kecil di sekolah, namun tetap memiliki pribadi dewasa saat berada di tengah masyarakat. Berpicara santun dan bersikap sopan, dalam berbicara, maupun berbusana, hendaknya menjukkan ciri khas seorang guru yang dapat digugu dan ditiru.

Kepala sekolah sebagai pemimpin hendaklah menjaga hubungan sosial, kedamaian dan kekeluargaan di lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Adakalanya jika perlu bicara, namun adakalanya lebih baik diam, demi menjaga persatuan. Sebagaimana hadits Nabi SAW, yang artinya, “barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka katakanlah yang benar atau diam”.

Hendaknya para guru TK bertanggung jawab sebagai guru di sekolah dan juga sebagai anggota keluarga di rumah. Saat bekerja sesampai di pintu gerbang sekolah, para guru mulai senyum dan gembira menghadapi anak-anak, bertugas dengan sabar dan penyayang kepada anak. Almarhumah dapat memberi solusi dalam menghadapi masalah sekecil apapun. Beliau bahkan pernah mengantarkan masakan rendang saat berkunjung kepada seorang guru yang sakit dalam waktu lama, sedang anak-anak guru tersebut masih kecil-kecil. Mempertahankan keluarga lebih utama dari pada yang lainnya.

            Para guru anak usia dini merasa kehilangan almarhumah. Semoga ibu bahagia disisi Allah SWT. Kesabaran ibu dalam menerima dan mengahadapi rasa sakit, semoga menjadi jalan melimpahnya kasih sayang Allah SWT kepada Ibu. Selamat jalan ibu. Semoga ilmu ibu menjadi jariyah yang terus mengalir  menjadi cahaya perjalanan dan mengantarkan ibu hingga ke JannahNya. Amiiin…


Kamis 21 April 2022

 

 

2 komentar:

  1. Guru hebat.. yang selalu mengayomi bkami dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan beliau.. semoga beliau Husnul khatimah..

    BalasHapus