MENGENANG KEPERGIAN IBU Dra ASNA, M.PdI
Pengawas TK Kota Padang Panjang
Ibu Asna, panggilan almarhumah sehari-hari saat masih bertugas.
Beliau berasal dari daerah Lasi, Bukittinggi, lahir di Kuantan Hilir 31
Desember 1964. Meninggal dunia pada hari Senin, 21 Maret 2022, pukul 13.10 WIB
di RSUD Padang Panjang, dalam usia 57 tahun. Meninggalkan suami dan empat orang
puteri remaja yang cantik jelita.
Pengalaman karir beliau sebagai guru TK sungguh luar biasa. Diawali
dari mengajar di TK Serumpun, Ampang Gadang Bukittinggi pada tahun 1986.
Kemudian mengajar di TK Islam Masjid Raya Jihad mulai tahun 1988. Beliau
menjadi guru TK teladan peringkat tiga tingkat Nasional pada tahun 1995.
Prestasi sebagai guru TK yang beliau raih, mengantarkan jenjang
karir beliau terus menanjak naik. Ibu Asna menduduki jabatan sebagai kepala
sekolah di TK Islam Jihad pada tahun 1996. Terakhir beliau diangkat menjadi pengawas
TK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Panjang, semenjak tahun 2004
hingga tutup usia.
Kiprah beliau dalam memajukan Pendidikan Anak Usia Dini di Kota
Padang Panjang sangat luar biasa. Disamping tugas kedinasan, beliau juga
sebagai pengawas Yayasan Pendidikan Islam Masjid Raya Padang Panjang. Beliau
juga sebagai konsultan TK Islam Masjid Raya Jihad, Yayasan Aisyiyah Padang
Panjang Batipuh X Koto (Pabasko). Di
samping itu, ibu Dra Asna juga berperan sebagai anggota asesor Badan Akreditasi
Nasional (BAN) PAUD dan PNF provinsi Sumater Barat.
Banyak yang merasa kehilangan atas kepergian beliau. Bukan hanya
para guru dan kepala TK, tapi juga para pendidik dan kepala lembaga satuan
pendidikan anak usia dini. Begitu juga Dinas Pendidikan dan pemerintah Kota
Padang Panjang, karena beliau satu-satunya ibu pengawas yang sangat kompeten
dalam bidang Pendidikan anak usia dini.
Dihimpun dari berbagai sumber para guru dan kepala TK Kota Padang
Panjang, bu Asna sangat memperhatikan profesionalisme seorang guru anak usia
dini. Sabar dan telaten membina, membimbing, dan meningkatkan kompetensi guru
anak usia dini. Memberikan pengarahan dengan sangat rinci tentang, penyususnan
dan pelaksanaan kurikulum anak usia dini.
Almarhumah bu Asna adalah guru yang sangat inspiratif bagi
guru anak usia dini. Bagai seorang ibu yang menjadi teladan para guru dan
pendidik dalam menanggapi situasi dengan cepat. Memberikan masukan, arahan terhadap
guru dalam melaksanakan pembelajaran. Baik secara tatap muka, maupun daring saat
dalam situasi pandemic covid-19 ini. Pembelajaran BDR dijelaskannya secara
gamblang dan jelas, dalam memberikan pembelajaran bermakna dari rumah.
Sebagai motivator hebat bagi para guru TK untuk terus memberikan
yang terbaik memajukan pendidikan anak usia dini. Jika ada ide-ide baru dalam
pembelajaran, ibu sarankan agar dicoba dulu, dipraktekkan dalam satu kelas.
Perhatikan kendala apa yang ada, bagaimana dampak positif negatifnya. Jika
telah benar-benar matang, baru disosialisasikan untuk dipraktekkan oleh kelas
lain di sekolah tersebut.
Pesan almarhumah, para guru anak usia dini hendaknya mampu
menempatkan diri sesuai situasi. Menjadi teman dan bermain sebagai anak kecil
di sekolah, namun tetap memiliki pribadi dewasa saat berada di tengah
masyarakat. Berpicara santun dan bersikap sopan, dalam berbicara, maupun
berbusana, hendaknya menjukkan ciri khas seorang guru yang dapat digugu dan
ditiru.
Kepala sekolah sebagai pemimpin hendaklah menjaga hubungan sosial,
kedamaian dan kekeluargaan di lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Adakalanya
jika perlu bicara, namun adakalanya lebih baik diam, demi menjaga persatuan.
Sebagaimana hadits Nabi SAW, yang artinya, “barang siapa yang beriman kepada Allah
dan hari akhir, maka katakanlah yang benar atau diam”.
Hendaknya para guru TK bertanggung jawab sebagai guru di sekolah
dan juga sebagai anggota keluarga di rumah. Saat bekerja sesampai di pintu
gerbang sekolah, para guru mulai senyum dan gembira menghadapi anak-anak, bertugas
dengan sabar dan penyayang kepada anak. Almarhumah dapat memberi solusi dalam
menghadapi masalah sekecil apapun. Beliau bahkan pernah mengantarkan masakan
rendang saat berkunjung kepada seorang guru yang sakit dalam waktu lama, sedang
anak-anak guru tersebut masih kecil-kecil. Mempertahankan keluarga lebih utama
dari pada yang lainnya.
Para guru anak
usia dini merasa kehilangan almarhumah. Semoga ibu bahagia disisi Allah SWT.
Kesabaran ibu dalam menerima dan mengahadapi rasa sakit, semoga menjadi jalan
melimpahnya kasih sayang Allah SWT kepada Ibu. Selamat jalan ibu. Semoga ilmu
ibu menjadi jariyah yang terus mengalir menjadi cahaya perjalanan dan mengantarkan ibu
hingga ke JannahNya. Amiiin…
Kamis 21 April 2022
Guru hebat.. yang selalu mengayomi bkami dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan beliau.. semoga beliau Husnul khatimah..
BalasHapusAmiiin....
BalasHapus