Sabtu, 23 April 2022

DEKADENSI MORAL

 DEKADENSI MORAL

Menstimulusi aspek moral anak usia dini.

Anak usia dini mengenal moral sangat jauh berbeda dengan orang dewasa. Ada anak yang mengenal melalui apa yang ia alami. oh... kalau berbuat itu ternyata dihukum.

Ada lagi dengan cara, untuk apa aku harus berperilaku sesuai moral? 


Sekitar 25-30 tahun yang lalu, gaung dekadensi moral para remaja sangat membahana. Bagi yang dapat mengatasi dan mengelola diri, maka semakin tua, tentu semakin mendatangkan kedamaian bagi masyarakat.

Namun jika tidak, tentu sebaliknya.

Bisa jadi saat tua, dekadensi moral muncul kembali. Membuat hal yang memalukan, atau musibah bagi orang lain, dengan cara terbuka maupun halus caranya.

Meski mungkin terbungkus rapi oleh jaz ataupun busana yang anggun.


Bagaimana pula pada 30 -50 tahun mendatang, jika anak usia dini tidak mendapatkan stimulasi aspek moralnya? Nilai moral tertinggi bersumber dari  nilai-nilai agama.

Moral memperkuat jati diri bangsa.


Stimulasi aspek moral anak usia dini, menjadi tanggung jawab bersama, bukan saja pendidik/guru anak usia dini. agar anak bangsa dan masyarakat jaya. Agar tidak terjadi hal-hal yang memalukan dan merisaukan.

Jangan sampai pula tempat ibadah termulia sebagai sumber pembinaan moral, digunakan sebagai ajang kontestasi dekadensi moral oleh beberapa tokoh yang hanya mengejar kepuasan maya.


Menstimulasi aspek moral anak usia dini, menyiapkan generasi sebagai tokoh pembangkit kejayaan yang bermartabat.


Di tulis di status FB, 23 April 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar