Misteri Kamar Kost Gang Jelita
Judul
asli: MISTERI KAYANGAN
Suatu siang menjelang sore para gadis berjilbab berjalan bersamaan
di trotoar menuju ke sebuah gang yang banyak kos para gadis jelita. Mereka
pulang dari perkuliahan sambil menyandang tas dan memegang map plastik berisi bahan
kuliah. Ada yang memegang buku dan ada juga yang memegang kamus oxford, anggun
sekali.
Para gadis datang dari berbagai penjuru kota untuk menimba ilmu,
merajut asa. Ada yang berbusana muslimah dengan model tunik setelan kulot, ada
yang memakai gamis dengan celana panjang di dalam, ada juga yang mengenakan rok
plisket dengan atasan model kemeja, dibalut selendang pas mina masa kini, dan
ada juga yang mengenakan busana model kaftan.
Pada gang Cempaka itu dikhususkan untuk kos kaum puteri.
Gadis-gadis yang kos hamper semua kuliah, meski ada juga yang kos untuk
bekerja. Karena para gadisnya cantik, anggun dan sangat menarik, masyarakat
menyebutnya dengan gang jelita.
Dari sederetan rumah kos yang ada, terdapat sebuah kamar dari
sebuah rumah yang bernama kayangan karena kamarnya berada di lantai dua. Siapa
yang berada di kamar itu dapat menyaksikan keindahan sudut kota bak berada di
negeri kayangan.
Konon terdengar cerita siapa yang pernah kost di kamar kayangan
pasti pernah mendengarkan sesuatu. Dari cerita ibu di kos sebelah, bahwa pernah
ada seorang mahasiswa yang mendengar anak-anak kecil bermain air di kamar
mandi. Setelah dilihat di kamar mandi dibawah agak kesamping dari kamar
kayangan, ternyata tidak ada anak kecil yang mandi. Tentu saja gadis tersebut
tidak betah lagi kos di kamar tersebut.
Datanglah lagi penghuni kost yang baru. Suatu ketika dengan tidak
sengaja, ada orang yang lewat di depan kamar kayangan. Orang tersebut
seakan melihat seorang perempuan mengenakan baju putih dan berambut panjang sekali.
Orangnya menghadap ke kamar, rambutnya berurai nampak jelas dari jalan. Orang
tersebut heran sekali. Belum pernah me;lihat anak gadis tidak mengenakan jilbab
di rumah kost itu. Semua mengenakan jilbab. Lalu ia mencoba mengamati siapa
sebenanrnya anak gadis yang kost di kamar kayangan itu.
Setelah beberapa kali diamati, belum pernah terlihat anak yang
tidak memakai jilbab keluar dari rumah kost putri itu. Seseorang itu mulai
merinding, dan setiap kali melalui kamar itu, ia tidak mau melihat. Karena masih
terbayang kuat si rambut panjang di depan kamar kayangan.
Pernah juga terdapat seorang anak kost yang kemasukan.
jika terjadi demikian berdatanganlah teman-teman dari kamar lain untuk
melihatnya. Sepulang dari melihat kawan yang kemasukan, sesampai dikamar
masing-masing mereka bercerita tentang mengapa dan apa sebab kawannya
kemasukan. setelah itu di antara mereka ada langsung berbaring, namun tidak
tidur, dan melamun. alhasil menularlah kemasukan tersebut ke yang lain.
Menurut cerita, dulu tempat itu ada pohon beringin yang besar. Di
sebelahnya ada bekas rel kereta api. Tapi rel dan pohon beringin sudah tidak
ada lagi. Anehnya, meski kisah itu masih hangat dan menjadi misteri, namun
orang-orang tetap mengisi kamar kayangan itu, karena kebutuhan menuntut ilmu.
Seorang para normal kamar kost jelita itu sebenarnya fakta kalau
dilihat dari kacamata frekwensi dunia lain. Katanya kawasan itu adalah kawasan
atau perkampungan jin. Namun walau begitu ia tidak mengganggu asalkan tetap
berlaku sopan. jangan sekali-kali mandi tanpa kain basahan, bisa tersapa kita
dibuatnya.
Sesudah itu jangan biarkan pikiran kosong ketika melihat keluar
melalui jendela. Kalau pikiran kosong maka yang tampak adalah alam lain. Bukan
alam kita. Kata para normal itu, perkampungan jin di sana bisa saja
dipindahkan. Tapi tentu dengan cara "lobi" yang lihai. Sebab jin itu
kadang-kadang tipu dayanya jauh lebih lihai dari manusia. Pati saja ada
caranya. Asal dia tidak minta macam-macam. bisa saja kita memindahkannya di
tempat yang sepi.
Sampai kini, jin di gang jelita masih belum dipindahkan. entah
mengapa.
Semakin hari semakin ramai para gadis yang menikmati emansipasi
wanita. Semakin tak terhitung pula mereka yang melanjutkan belajar ke jenjang
yang lebih tinggi. Suasana gang Cempaka semakin indah. Lampu-lampu semakin
terang di setiap sudut koat. Lampu hias menambah semakin apik dan
menarik. Keramaian itu semakin mengurangi misteri kamar kost di gang
tersebut. Namun kisah misteri kayangan tetap menjadi cerita hangat bagi alumni
penghuni kamar itu.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cttn. Cerita di atas dari mulut ke mulut, dinarasikan menjadi
sebuah fiksi. Mencoba mencari gaya tulisan yang lain. Mengeksplor apa yang
pernah didengar dan mencoba memadupadankan kata. dalam kondisi energi kurang
sempurna, tetap harus menyalakan asa. Terima kasih atas dukungan, bimbingan dan
kolab yang rancak dari si raja panggung yang garang. Belajar bersama bang
PJ.
Menambah hiburan baru, menjadi bagian dari Komunitas Guru Menulis
Kota Padang Panjang. Ditulis dan dikirim tanggal 11-2-2022 pukul 22.31. Dimuat
di Harian Padang Ekspres edisi Ahad, 20 Februari 2022, terbit dan beredar
Sabtu, 19 Februari 2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar