membantu mama saat corona
Aku ingin menjadi anak baik
Teman kecilku...
Kamu memang unik, cantik, menarik...
Lebih kurang seminggu yang lalu, seorang puteri kecil mendekatiku. Saat masuk kelas mengucap salam lalu bersalaman.
Setelah meletakkan tas ditempatnya, dia menempelkan badannya ke meja buku, bergeser mendekatiku.
Sambil tersenyum, penuh percaya diri, karena memang hari itu cantiiik sekali. Bersih, berseragam loreng, ra.but dikepang dua.
Ia mengatakan, "bu Laila, aku tadi mandi pakai air dingin. Biar gasnya habis, aku mandi aja. Enak, segar. Besok-besok kalau gasnya habis, aku mau mandi terus pakai air dingin."
Alhamdulillah... pinter, hebat... kusayang dan kuapresiasi dia... Syukurku ya ALLAH...
Sebelumnya ia pernah tidak mandi ke sekolah, karena gasnya mama habis, tak ada untuk merebus air.
"Oh, siapa yang mau dibilang ini, emaknya, atau anaknya..."
Ah... intermezo...
Nah, kemarin ni... Senin, teman kecilku yang sudah berani mandi menggunakan air dingin, dia salah seragam. Dibawa pulang kembali, oleh mamanya, karena rumahnya kebetulan dekat. Ganti seragam, ada acara insidentil menyambut ibu danrindam dari Medan.
Dia masuk kelas, sambil bercerita.
"Bu Laila, tasku tinggal. Aku pinjemkan sama adikku."
O ooo... ada dua pernyataan yang agak bergesekan, tinggal dan dipinjemkan ke adik.
Tapi okelah, bukan itu fokusku.
"Karena aku ingin menjadi ANAK YANG BAIK...."
Alhamdulillah... MasyaAllah... terimakasih ya ALLAH... rasa banjir airmata syukurku atas Kau sampaikan niat dan doaku...
Lagi-lagi aku mengapresiasi dia karena dia memberiku hadiah yang tak ternilai...
Semoga terus dan terus, satu demi satu, anak-anak muridku membaik, menjadi baik, semakin baik karena asal fitrahnya memang baik. Baij yabg keluar dari hati yang baik, karunia yang Maha baik.
Melanjutkan kebaikan dan mewarisi kebaikan Rasulullah... mewujudkan umat terbaik... Amiiin...
Terimakasih ya ALLAH....
Kamu memang unik, cantik, menarik...
Lebih kurang seminggu yang lalu, seorang puteri kecil mendekatiku. Saat masuk kelas mengucap salam lalu bersalaman.
Setelah meletakkan tas ditempatnya, dia menempelkan badannya ke meja buku, bergeser mendekatiku.
Sambil tersenyum, penuh percaya diri, karena memang hari itu cantiiik sekali. Bersih, berseragam loreng, ra.but dikepang dua.
Ia mengatakan, "bu Laila, aku tadi mandi pakai air dingin. Biar gasnya habis, aku mandi aja. Enak, segar. Besok-besok kalau gasnya habis, aku mau mandi terus pakai air dingin."
Alhamdulillah... pinter, hebat... kusayang dan kuapresiasi dia... Syukurku ya ALLAH...
Sebelumnya ia pernah tidak mandi ke sekolah, karena gasnya mama habis, tak ada untuk merebus air.
"Oh, siapa yang mau dibilang ini, emaknya, atau anaknya..."
Ah... intermezo...
Nah, kemarin ni... Senin, teman kecilku yang sudah berani mandi menggunakan air dingin, dia salah seragam. Dibawa pulang kembali, oleh mamanya, karena rumahnya kebetulan dekat. Ganti seragam, ada acara insidentil menyambut ibu danrindam dari Medan.
Dia masuk kelas, sambil bercerita.
"Bu Laila, tasku tinggal. Aku pinjemkan sama adikku."
O ooo... ada dua pernyataan yang agak bergesekan, tinggal dan dipinjemkan ke adik.
Tapi okelah, bukan itu fokusku.
membantu mama saat corona
Kutanyakan padanya, "kenapa Ica pinjemkan
kepada adek?""Karena aku ingin menjadi ANAK YANG BAIK...."
Alhamdulillah... MasyaAllah... terimakasih ya ALLAH... rasa banjir airmata syukurku atas Kau sampaikan niat dan doaku...
Lagi-lagi aku mengapresiasi dia karena dia memberiku hadiah yang tak ternilai...
Semoga terus dan terus, satu demi satu, anak-anak muridku membaik, menjadi baik, semakin baik karena asal fitrahnya memang baik. Baij yabg keluar dari hati yang baik, karunia yang Maha baik.
Melanjutkan kebaikan dan mewarisi kebaikan Rasulullah... mewujudkan umat terbaik... Amiiin...
Terimakasih ya ALLAH....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar