Rabu, 22 April 2020

LITERASI DINI 3

16 februari 2019 


LITERASI DINI
Literasi adalah kemampuan yang berhungan dengan membaca dan menulis.
Kemampuan literasi pada anak usia dini, sangat erat kaitannya dengan kemampuan mendengar, memahami dan berkomunikasi dengan anak usia dini. Menurut ahli, komunikasi dengan anak usia dini akan berpengaruh pada perkembangan bahasa, kognitif, emosi dan sosial anak.
Literasi dini yang dimaksud adalah kemampuan yang berhubungan dengan membaca dan menulis sebelum anak benar-benar membaca dan menulis, diantaranya melalui gambar atau melalui cerita.
Menanamkan budaya literasi sejak dini sangat penting bagi anak.
Anak yang memilki budaya literasi yang tinggi diharapkan kelak dapat berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan dapat bekerjasama, yang nantinya anak dapat memecahkan masalah sederhana dalam hidup sehari-hari.
Bahagia rasanya jika selalu ada saja muncul anak yang memiliki kemampuan unik dari teman yang lain.
Cakra, belum dapat membaca tulisan, mengenal huruf masih sering lupa dan tertukar.
Namun saat mengamati cerita bergambar, ia mengutarakan pendapatnya. Ia menggerak-gerakkan bibirnya, entah apa ceritanya, karena bu guru sedang mendengar anak lain bercerita bergiliran. Lalu terdengar suara cakra. "Cita-cita anak akan membuat pesawat."
Padahal belum sampai pada gilirannya.
Sesampai giliran padanya, kuminta ia membaca ulang cerita tersebut yang terdapat dalam sampul majalah.
Tetap ia mengatakan seperti semula. "Cita-cita anak ingin membuat pesawat."
Hatiku berbunga-bunga. Senyumku pun melebar. Alhamdulillah... Cakra hebbat. Pintar! Kuberi di reward tos tangan dan pelukan. Ia pun malu-malu, sambil senyum-senyum.
Lalu kutanya, "mana yang cakra baca? Tulisan cita-cita sebelah mana?"
Ia bingung. Mencari-cari tulisan yang mana dan di sebelah mana.
Kuteruskan tanyaku, "dari mana cakra tahu kalau dia ingin membuat pesawat?"
"Dari gambar."
Ah masa iya, apakah anak digambar tidak naik pesawat?"
"Tidak. Dia ingin membuat pesawat."
MasyaAllah... yang ini ni. Anak-anak seperti ini, anak yang memiliki potensi yang harus dikembangkan dan diperhatikan. Agar ia dapat menambah jalinan sambungan antar sel-sel otak (sinaps) pada masa emasnya.
Sesudah selesai, lalu kubacakan tulisan untuk penguat gambarnya. Anak-anakpun melihat cakra, setengah keheranan, karena cakra sambil main-main, tapi cerita cakra nyaris persis seperti maksud pada gambar. 
😊😘🤲
Semoga budaya literasi yang anak-anak miliki menjadi modal sukses dan berakhlak. Amiiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar