No. |
Teks |
Panduan Ilustrasi |
1 |
PUTRI RAJA DALAM PERUT
ULAR NAGA Oleh: Nurlaila Tussubha Alkisah, seorang raja
memiliki putri yang cantik, berambut panjang, dan baik budi. Ia suka membatik
di taman. Pada waktu putri sudah dewasa, ia dinikahi oleh sang pangeran yang
gagah dan tampan. Mereka hidup bahagia di istana. Ketika pangeran akan berburu ke hutan, putri ditingal
bersama pembantu bernama Musmar, berbadan besar, dan berkulit hitam. Saat membatik, tiba-tiba
putri ingin makan rujak. “Musmar, Musmar, aku ingin makan rujak sepiring saja”. “Baik Putri”, jawab Musmar, dengan suara
yang besar. Musmar pergi ke hutan
mencari buah-buahan. Ia membawa buah-buahan banyak sekali. Mangga, nanas, jambu,
dan kedondong. Musmar menumbuk seluruh buah. Lau menghidangkan kepada
putri. “Ini rujaknya, putri.” “Musmar, Musmar. Aku minta
sedikit saja, kenapa dibuat sebanyak itu? Kalau begitu makanlah sendiri.” “Baik, Putri. Terimakasih,
putri”. Musmar makan rujak sampai habis. Ia kekenyangan
dan mengantuk. “Wahai putri, saya ngantuk sekali. Saya izin tidur sebentar.” “Jangan, Musmar!” “Sebentar saja.” “Jangan, Musmar! Aku takut.”
Putri mengiba. “Saya ngantuk sekali.” “Baiklah, sebentar saja,
ya?” |
Di taman istana putri raja sedang membatik. Musmar menghidangkan sambil memegang rujak di
belanga yang sangat besar. |
2 |
Karena
kekenyangan Musmar tidur dengan lelapnya sambil mendengkur. “Ngkuuuuurrrr!
Ngkuuurrrr!” Tak lama
kemudian datanglah seekor ular besar. Sang Putri memanggil Musmar dengan
suara yang mendayu-dayu. “Musmar!
Bangunlah! Bangunlah sebentar saja. Itu ada ular naga besar sekali. Aku takut.
Bangunlah, Musmar!” Musmar
tidak bangun dan tetap tidur mendengkur. Ular semakin mendekat lalu memakan putri.
Setelah menelan, ular pun pergi ke hutan. Saat Musmar
bangun, dilihatnya kemana-mana, tak ada sang Putri. Sambil ketakutan, Musmar
pergi ke hutan untuk menemui pangeran. Ia menyampaikan bahwa sang putri tidak
ada di istana. Musmar menceritakan jika ia tidur karena kekenyangan makan
rujak. Ia melihat ada bekas ular di taman. Pangeran
bersama Musmar mencari ular naga tersebut. bertemulah ia dengan ular yang
perutnya sangat besar, dan memanah ular tersebut. Didekatilah ular tersebut,
lalu pangeran membelah perut ular. Ternyata benar, ada sang Putri masih hidup.
Pangeran
bersyukur dan bahagia. Pangeran membersihkan badan sang putri, dan diajaknya
naik kuda untuk pulang ke istana. Musmar mengikuti mengikuti dari belakang. |
Di hutan. Ada ular besar, dibelah pangeran, nampak putri
dalam perut ular. Disebelahnya ada Musmar dan kuda yang diikat di
pohon. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar