Senin, 04 Mei 2020

HARDIKNAS SELF DRIVING FOR TEACHER PGRI

HARDIKNAS
SELF DRIVING FOR TEACHER
PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
Belajar dari Covid-19

PGRI sebagai organisasi profesi guru yang berdiri sejak zaman Indonesia merdeka, terus berlari meraih mimpi. Mimpi untuk turut serta bersama pemerintah, menjadi mitra terbaik dalam mencerdaskan, memajukan dan mensejahterakan bangsa Indonesia.
          Pandemi Covid-19 telah meluluh lantakkan banyak sendi kehidupan masyarakat. Begitu juga dalam dunia pendidikan. Guru sebagai garda terdepan penggerak roda pendidikan, menuntut PGRI untuk terus berjuang. Tak henti berekplorasi dan berinovasi agar dapat memberikan bekal kepada para guru dalam menjalankan tugas utama.
          Mendidik dan mengajar siswa yang semula berjalan di dalam ruang kelas di sekolah, saat pandemi ini harus beralih ke ruang rumah. Sudah barang tentu, guru dituntut tetap menjalankan tugas memberikan pelayan terbaik kepada siswa. Pendidikan sepanjang hayat, meski dalam keadaan apapun. namun guru juga harus memahami kondisi siswa agar pembelajaran berjalan efektif. Apalagi memasuki gerbang era revolusi industri 4.0, yang belum semua guru memiliki wawasan dan kompetensi yang sama. Begitu juga belum semua siswa memiliki media yang dapat mengakses informasi secara online, dikarenakan perbedaan kondisi sosial, zona, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 
          
         Covid-19 menjadi pelajaran terbaik bagi semua. Bagi para guru memberikan energi tersendiri untuk memaksa diri dan menyiapkan diri masuk dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi. Guru harus melek IT, jika gaptek (gagap teknologi) pasti tertinggal. Guru harus membuka diri menerima informasi mengembangkan potensi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada siswa dalam meraih cita-cita. PGRI membantu para guru memecahkan masalah mencari solusi.
        
       PGRI menunjukkan kegagahan dan profesionalitasnya dalam mengambil kesempatan terbaik. Berkolaborasi dengan para tokoh keren dan kompeten. Memberikan pembekalan kepada para guru agar terus belajar dan berkembang dalam setiap kesempatan apapun, dimanapun, dengan siapapun. Menciptakan pola belajar efektif dari rumah.

          Setelah sukses menggelar rakornas virtual yang persiapannya hanya dalam satu minggu, kali ini dalam memperingati HARDIKNAS (Hari Pendidikan Nasional) sekaligus menyambut peringatan Hari Kebangkitan Nasional, PGRI berkolaborasi dengan Rumah Perubahan menyelenggarakan seminar online berseri dari tanggal 2 hingga 20 Mei 2020. 

     Lincah dan semangatnya para panitia, yang dipelopori oleh srikandi PGRI yaitu ketua umum PB PGRI, ibu Prof. Unifah Rasyidi, mampu menggandeng para  arjuna professional dan kompeten dalam bidang-bidang yang menjadi sasaran insan milenial. Mas Menteri BUMN Eric Tohir yang keren, dan Mas Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang beken, serta para professor hebat, serta para praktisi yang berkait erat dengan dunia pendidikan.



          Hanya dalam waktu yang sangat singkat, di bulan suci Ramadhan, persiapan lebih kurang satu minggu, PGRI mampu mengikat dan memikat hati para guru dengan jumlah yang sungguh dramatis. 13.000. (tiga belas ribu) guru. Meski pendaftaran telah ditutup, masih terdapat banyak guru yang ingin turut serta mengikuti Webinar Mahir Academi tersebut.
         
        Sekilas mungkin muncul anggapan, “hanya seminar”. Namun ternyata konten materinya luar biasa. Seperti kuliah dengan para tokoh yang selama ini hanya dalam mimpi, bersama PGRI ternyata dapat mewujudkan perkuliahan itu. Hanya dengan berkontribusi Rp 50.000,00, dapat meraup ilmu yang disampaikan oleh para tokoh multi talen yang rendah hati. Dana tersebut digunakan untuk e-sertifikat, partipasi soasial dan donasi Covid-19, dengan materi lebih dari 30 jam, yang dapat digunakan dalam peningkatan karir kedinasan. Keren habis.

          Salah satu tantangan yang menjadikan sebagian guru pada awalnya ragu mengikuti seminar ini di antaranya adalah, kesibukan dan kesempatan, serta masih minimnya literasi digital, terkait cara mengisi absen dan mengikuti secara online. Kesempatan belajar bagi guru harus diutamakan, karena salah satu tugas berat guru saat ini adalah menjadikan murid ketagihan dan doyan belajar.

          Padat dan dalam sekali materi yang disampaikan oleh 3 profesor dihari pertama. Prof Unifah Rasyidi, Prof Rhenald Kasali, dan Prof Eko Indrajit.


Prof Reynald Kasali menyampaikan pengalaman beliau 30 tahun di Amerika. Menyampaikan pesan bahwa pembelajaran yang utama bagi anak harus dalam suasana gembira ketika belajar. Sebagaimana taman bermain dan taman siswa yang dijalankan dan diwariskan oleh tokoh pendidikan Indonesis Ki Hajar Dewantara.  Materi taksonomi Bloom tentang high older thingking skill, serta bagaimana cara guru memberikan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat menyiapkan murid-muridnya bersaing pada zamannya kelak. Sebagaimana para guru yang hidup saat ini, merupakan hasil pendidikan dari guru pada zaman dulu. Bagi yang tidak mau membuka diri, terus menambah wawasan di era 4.0, tentu akan tertinggal. Masa depan Indonesia kelak ditentukan oleh murid-murid saat ini. Dan murid-murid ditentukan oleh guru.

Jadwal materi yang disampaikan oleh Prof Eko, tak kalah menariknya. Membuat hati seakan tak sabar mengikuti. Jadwal yang teratur rapi, namun tetap memahami kondisi masing-masing peserta dengan berbagai aktifitas masing-masing.



PGRI seakan menyelam ke dalam relung hati anggotanya. PGRI ingin melayani yang terbaik. Ingin memberikan semua yang diperolehnya. Bukan saja perjuangan bagaimana mensejahterakan seluruh anggotanya terutama para guru honor di saat Covid-19 ini, tapi juga, ilmu dan informasi yang perlu dibagikan.

Bagi para peserta yang tidak bisa mengikuti langsung, seluruh anggota dan yang berkepentingan ingin mengetahui hasil seminar, PGRI yang didampingi oleh para sponsor, memberikan rekaman isi materi pada chanel youtube. Silahkan menonton di youtube, jangan lupa like and subscribe agar perjuangan PGRI semakin membumi dan dikenal bangsa dan dunia.

Menjadi peserta dan bagian dari perubahan ini, sungguh pengalaman yang luar biasa, meskipun masih harus terus mengasah diri dalam hal literasi digital. alhamdulillah... Terimakasih PGRI...

Selamat Hari Pendidikan Nasional.
Jaya selalu pendidikan Indonesia.
Hidup Guru!
Hidup PGRI!
Solidaritas! Yess.
Siapa kita? Indonesia.
         

4 komentar: