Senin, 29 Juni 2020

perempuan inspiratif


29 Juni 2020
Satu lagi putri nenek. Seorang umi. Saat ayahnya meninggal si umi berusia lebih kurang 9 sembilan bulan. Tepat gak jelas. Tahun 1977 atau 1976 lahirnya.
Si ummi baik sekali. Mengucapkan terimakasih kepada bu guru karena telah mendidik anaknya. Kalau tidak di didik bu guru, entahlah, mungkin tidak terdidik. Si ummi mendoakan semoga TK Kartika semakin jaya.
Ucapan yang sangat membuat bu guru serasa sudah di surga. Ucapan terimakasih yang tulus dari seorang wali murid TK. Mendidik anak pada masa yang sulit. Antara bermain dan belajar. Doa dan uacapan seperti itu saja sudah cukup menjadi energy untuk semangat bagi guru TK.
Kami para guru pun menanggapi dengan syukur dan saling maaf. Jika selama mengajar terdapat kesalahan dan kekhilafan.
Sambil menunggu si ummi pamit, kutanya nenek. Karena sebelumnya aku tahu perjalanan rumah tangganya. Ternyata nenek menjawab terus terang.
Bahwa si mama akhirnya pisah dengan suaminya.
Sebelumnya suaminy sudan berpisah. Sampai ulang tahun si azam ditanggung keluarga suami.
Setelah beberapa hari uminya datang, jawaban sementara, sang ayah suka gak jelas. Uang hasil kerjanya gak tahu kemana. Apa untuk kekeaih lain, atau kemana, tapi tebakan si mama untuk main.
Karena ingat anak, maka umi mau kembali. Si nnek pun berharap kalau bisa berkumpul lagi. Akan tetapi, ternyata kondisi tidak membaik. Maka keadaan memeaksanya harus berpisah.
Ya Allah…                                               
Dari kecil ditinggal ayahnya.
Berkeluarga tidak disayangi sepenuh hati oleh suami.
Pesanku, sabar, kuat dan tetap semangat. Semoga Allah terus memberi hikmah yang terbaik. Azam menjadi anak yang soleh, sehat, sukses dapat melindungi uminya.
Denga polos mengatakan. Belum bisa menggunakan HP android selain untuk berfoto dan menelpon. Anaknya belajar menggunakan hp adek.
Hari gini, mamam secantik itu, mampu, pintar, tak bisa menggunakan android? (itulah fakta walimurid).
Bersyukur sekali tidak banyak lalai, tidak banyak dosa.
Pesanku, agar  dapat membuka diri, menerima perkembanagn, harus belajara menggunakan android, belajarlah kepada adek. Lama-lama insyaAllah bisa, karena anak akan belajar daring. Bukan karena covid saja, tapai karena zaman.
Fabiayyi ala I robbikuma tukadzdziban.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar