APA TANTANGAN KEPALA SEKOLAH DI MASA PANDEMI COVID-19
FB live bersama pak bukik setiawan d sabtu 20 juni 2020.
1. Menyamakan
persepsi,
2. Evaluasi Diri
3. Strategi
Factor yang membuat orang tua keberatan membayar iuran
sekolah saat anak belajar dari tumah adalah:
1.
Kemampuan ekonomi mengalami penurunan
2.
Persepsi orang tua; kalau anak belajar di rumah,
mengapa saya harus bayar?
Menyamakan persepsi dengan ajalan
memberikan informasi yang kredible , apa adanya agar dapat diserap oleh
berbagai pihak yang terkait, termasuk seluruh warga sekolah dan orang tua.
Jika ada orang tua yang tidak
mendudkung sekolah, dan malah mengajak anak untuk bekerja, itu bagus. Karena
melatih anak dan membberi pengalaman yang bermakna.
Strategi pembelajaran jarak jauh,
sebaiknya kontekstual. Kalau hanya mengetahu penguasaan materi menggunakan LKS,
sangat tidak mungkin. Karena yang dibutuhkan sebenarnya adalah yang berkaitan dengan kehidupan.
Tuntutan zaman dalam pembelajaran;
pada abad 19, menggunakan 1 resep dengan 1
cara untuk semua anak.
Abad 20, materi dimodivikasi, cara
divariasi.
Sedangkan abad 21, tujuan dan materi
ditentukan oleh murid.
Saat ini, terjadi lompatan 2 abad.
Dari abad 19 menuju ke abad 21. Darurat lompatan strategi.
Tidak ada kesempatan terbaik untuk
memperbaiki pembelajaran seindah covid 19.
Saat ini tidak aka nada yang mengejar
KKM, akreditasi sekolah.
Banyak pemakluman disaat pandemi
covid 19.
Kemungkinan Covid belum berhenti di
akhir 2020. Mungkin berhenti akhir 2021.
Maka sangat tidak mungkin jika sekolah diundur hingga akhir
Desember 2020. Semakin ditunda sekolah, masalah tidak berkurang.
40%
pandangan orang tua menganggap tidak perlu membayar uang sekolah. Karena orang
tua menganggap sekolah hanya sebagi tempat penitipan.
Tugas sekolah bisa disebut bisnis
sekolah. Yaitu pedagogik artinya pembelajaran.
Jadi pembayaran bukan soal membangun gedung, atau menyediakan
fasilitas.
Ibarat rumah sakit, pasien datang
diperiksa/didiagnosa oleh dokter. Jika parah langsung masuk laboratorium. Jika
sudah keluar hasil lab, dibawa lagi ke dokter. Lalu dokter memberi resep.
Seorang anak yang mengikuti pendidikan di sekolah, dilakukan
diagnostic oleh guru. Diberikan intervensi yang efektif. apa kebutuhan ank, apa
kemampuan anak. Lalu anak dikasih resep, berupa RPP. Rencana program
pembelajaran. Dengan harapan kemampuan murid dapat berkembang dengan baik. Lalu
diakhir pembelajaran dilakukan assessment, berupa laporan perkembangan.
Perlu seklai menyadari pentingnya sekolah itu apa.
Seharusnya
yang masuk sekolah PAUD dan SD kelas rendah adalah orang tua.
Anak membutuhkan stimulasi yang beragam dan memadai. Pembelajaran
tidak harus sesuai dengan target, tapi lebih kepada stimulasi.
Cara merubah menjadi zona hijau adalah, dibutuhkan perubahan
kebiasaan seluruh komponen di daerah. Mulai dari masyarakat hingga pemerintah.
KAMPANYE
menjadikan sekolah sebgaai pusat perubahan masyarakat secara mendasar.
Menurut pengalaman sejarah di Indonesia, bahwa yang dapat
melakukan perubahan pada masyarakat adalah melalui pendidikan dan agama.
Jika pusat perubahan itu terjadi, maka akan merubah kebiasaan
masyarakat.
Anak-anak lebih mudah menjadi agen perubahan disbanding orang
dewasa saat pandemic., maka harus ada lagu anak-anak.
Kepala daerah yang menjadikan pendidikan sebagai agen
perubahan dia akan bisa…..
KAMPANYE yang menunjukkan pengaruh orang tua yang kooperatif
kepada anak.
Bandingkan dengan anak-anak yang orang tuanya tidak
kooperatif.
Peran orang tua pasti berdampak.
Cari cerita cerita anak yang orang tuanya kooperatif,
sebarkan.
Mereka mau ikut atau ketinggalan. Sambil melakukan negosiasi.
Jalankan pembelajaran sesauai dengan kondisi, janagn menunggu
hingga akhir tahun. Jika berhenti,
dampaknya terhadap murid pasti sangat luar biasa.
PJJ tidak harus melalui daring. Tidak harus murid belajar di
sekolah.
Anak yang tidak mengikuti stimulasi tersetruktur itu akan
ketinggalan.
Kepala sekolah harus mengelola guru supaya bisa adptif saat
pandemic.
Mendesain sumber belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar