PAUD di Inggris dan Finlandia dalam Pandemik Corona

PAUD di Inggris dan Finlandia dalam pandemik Corona

 Guru anak usia dini adalah teladan bagi anak.

 Guru anak usia dini adalah teman bagi anak.
 Guru anak usia dini adalah panutan bagi anak.
 Hati guru anak usia dini adalah singgasana yang diharap
 memberi kedamaian dan kesejukan bagi anak.

Untuk mendidik anak menyanyi, tentu guru harus bisa menyanyi.

Untuk mendidik anak mandiri, tentu guru harus bisa mandiri.

Untuk mendidik anak bercerita, tentu guru harus bisa bercerita.

Untuk mendidik anak kreatif tentu guru harus kreatif.

Untuk mendidik anak berkarakter jujur, sabar, sopan, kuat, semangat, peduli, 

saling menghormati dan menghargai, mau mengakui kesalahan,
mau minta maaf dan memaafkan, tentu guru harus demikian.

Membentuk karakter bukan diajarkan semata, tapi dilakukan dalam pembiasaan.
Dengan ucapan sayang, dengan sentuhan kasih, dengan perlakuan yang tulus,
maka anak akan menirukan darn melakukan dari hati.

Bukan sekedar teori dan hanya tahu. Tapi diamalkan. 

Karena anak usia dini tidak dituntut  menghafal teori.

Karakter harus menyatu dalam diri agar menjadi energy, 

untuk dapat mengaplikasikan dalam hidup sehari-hari.

Bundo Netty menyampaikan dalam webinar tadi siang bahwa:

Tidak mungkin membawa Negara lain masuk ke Indonesia. 

Artinya: proses, kurikulum atau pembelajaran yang ada di Finlandia atau Inggris tak mungkin di jiplak habis untuk dilakukan di Indonesia. 

Karena iklim pembelajaran, wilayah, masyarakat dan banyak faktor yang berbeda.

Namun demikian bundo Netty menyimpulkan bahwa:

Untuk membentuk individu, masyarakat dan bangsa yang maju dan berkarakter harus benar-benar memperhatikan pendidikan anak usia dini.

Agar dapat mencapai keberhasilan pendidikan anak usia dini, yang paling utama  diperhatikan adalah GURU anak usia dini.

 

Guru Anak usia dini harus memiliki hati, agar dapat mendidik anak dari hati ke hati.
Karena hati, menjadi motot penggerak karkater.
Hati yang putih akan melahirkan karakter yang mulia.