Selasa, 28 April 2020

SANGGAR NUSANTARA KOTA PADANG PANJANG bersama TAUFIQ ISMAIL



SANGGAR ANAK NUSANTARA KOTA PADANG PANJANG bersama  TAUFIQ ISMAIL

Memiliki sanggar sendiri merupakan cita-cita yang sangat kurindukan.
aku ingin membagi pengalaman kecilku yang sangat menyenangkan.
Banyak guru, banyak ilmu, banyak pengalaman yang kudapatkan. 
Setiap melihat foto bodrexin bersama kak Seto, sedari kecil aku ingin seperti murid-muridnya. 
Sehat, lincah, cerdas dan multi talent.
Jika belum seperti anak-anak Jakarta, maka aku harus menyiapkan anak-anakku
maka tahun 2009 kubuka sanggar Nusantara di Desa Baru, kelurahan Tanah hitam, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang. Sumatera Barat.
Sanggar tersebut telah memiliki akte notaris.
"SANGGAR" kata itu kugunakan adalah untuk memberi rasa gembira dan menyenangkan.
tujuan utama adalah untuk mengasah, mengasih dan mengasuh anak. 
Mencerdaskan anak bangsa, mengembangkan karakter dan seni budaya.
Bagi anak TK semester 2, mendapat pelayanan latihan menulis dan membaca. 
Praktek membaca abaca baca itu yang dipakai. 
Terdapat anak yang luar biasa. hanya dalam 2 minggu bisa membaca. 
Imam namanya. 
Saat sekolah dasar diapun pernah mengikuti orangtuanya untuk tinggal dan belajar di Jepang.
Pendampingan belajar mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 SD.
peserta lumayang banyak. hingga ada yang ditolak.
anak-anak dibina untuk saling menyayngi, dan hormat. mereka tidak hanya satu suku, tapi beragam, dari berbagai etnis yang ada. 
ada Jawa, Madura, Batak, blasteran Bali, juga Bugis, dan China.
Ada yang beragama Islam, dan non Islam.
yang sangat menggembirakan, ada anak yang pernah tidak naik kelas, setelah dibina di sanggar, mereka naik kelas.
Ada yang berawal sulit memahami, dengan sentuhan kasih sayang, mereka senang belajar dan mudah memahami pelajaran.
Terdapat juga anak-anak yang mengalami kelambatan menerima pelajaran, namun dapat dibantu dan berkembang dengan baik.
Guru belajarnya ada beberapa orang.
anak-anak juga sholat berjamaah dan belajar mengaji.
disamping belajar, anak-anak belajar berbagai seni.
puisi, menyanyi, menggambar, menari dan juga bermain musik.
pelatih seninya berasal dari mahasiswa STSI. 
pada saat-saat tertentu, anak-anak diajak untuk berolah raga di pagi Minggu.
sanggar Nusantara telah menampilkan seninya di Balai Kota pada saat Hari anak Nasional,
acara semarak pesta BRI di depan bank BRI padang panjang.
dan pernah menampilkan tari di Bancah laweh.
Sanggar Nusantara pernah berjalan dari tahun 2009 sampai menjelang akhir 2013.
setelah tutup, masih banyak lagi orang tua yang mendaftarkan anak agar dibina di sanggar.
Pengalaman itu, ingin kurajut kembali.
semoga.   


Foto bersama maestro puisi Indonesia Bapak Taufiq Usmail. Mendengar beliau membaca puisi dan buku cerita. anak-anak pun terpaku mendengar dan memperhatikan


                           Bersama bapak Fadli Zon di Rumah Puisi Aie Angek Cottage. bapak Fadli Zon meberikan motivasi kepada anak-anak.

kini, aku ingin bertanya kepada anak, apakah mereka ingat pengalaman saat itu? harapanku.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar