PEMBELAJARAN JARAK JAUH di KGB SAAT PANDEMI COVID-19
Menjadi
anggota komunitas para pemerhati pendidikan merupakan pengalaman yang sangat
terkesan. KGB atau Komunitas Guru Belajar.
Berawal dari informasi melalui WA salah seorang guru TK di Padang,
juga sebagai teman di pasca PAUD UNP. Dia seorang guru yang gesit, sebut saja
ibu Yeni (nama samaran). Disamping sebagai duta KPK, ia juga pernah menghadiri
temu KGB Nasional di Jakarta. Hatiku terasa ada sesuatu yang merayuku untuk
mengetahuinya lebih jauh. Aku langsung japri menghubungi teman tersebut. Lalu diperkuat
dengan komunikasi via jaringan telepon. Aku mendaptkan info darinya, “Ini
komunitas guru belajar, bu. Semua guru, semua murid. Tidak ada yang sebagai
narasumber, semua saling belajar bersama.
Dengan tujuan menambah ilmu dan pengalaman, serta untuk mengikuti perkembangan
pendidikan zaman now, agar dapat memberikan yang terbaik untuk anak
muridku sebagai generasi emas mendatang, aku langsung jatuh hati dan tergerak untuk menjadi anggota. Dengan mengisi data online, aku mendaftar menjadi
anggota.
Tepat tanggal 1 Januari 2020 aku digabungkan dalam grup WA
KGB Padang. Akupun menyampaikan salam, bla bla bla. Beberapa guru menyapa dan
menyambutku dengan tulisan "selamat bergabung, bu".
Tidak sampai disitu, aku juga menghubungi seorang guru dari
komunitas KGB Pesisir Selatan. KGB Pesisir Selatan telah berkembang lebih dulu. Akupun diberi
kesempatan masuk group KGB Bukittinggi. Beberapa info kudapatkan. Keren-keren
banget. Aku semakin tak sabar. Ilmu apalagi yang bisa kuberikan pada murid TKku.
Ternyata komunitas guru belajar ini memang memberikan wawasan tentang merdeka
belajar yang sedang digembar-gemborkan mas menteri.
Berbagai info terus dishare. Mulai dari guru PAUD samapi
SLTA. Belum banyak yang kutahu. Maklum anggota baru. aku juga menambah informasi melalui bebarapa link dan facebook tentang komunitas tersebut.
Guru dan belajar adalah suatu keniscayaan. Sebagai guru
harus terus belajar. Guru harus memiliki pengetahuan, pengalaman dan wawasan
lebih dari muridnya. Jika tidak, maka guru kesulitan menghadapi muridnya, dan akan tertinggal zaman.
Air yang tidak mengalir akan membusuk, besi yang tak pernah diasah akan berkarat. Maka guru harus terus belajar. informasi tentang berbagai kesulitan dan kendala dalam pembelajaran, bagaimanan menyikapi pendapat orang tua yang bingung cara mengajar anak di rumah. Apalagi saat covid-19 saat ini.
Air yang tidak mengalir akan membusuk, besi yang tak pernah diasah akan berkarat. Maka guru harus terus belajar. informasi tentang berbagai kesulitan dan kendala dalam pembelajaran, bagaimanan menyikapi pendapat orang tua yang bingung cara mengajar anak di rumah. Apalagi saat covid-19 saat ini.
Aku baru mengenal komunitas ini. ketika kusampaikan ke kawan, masih banyak juga yang bertanya
dan berpikir, ini komunitas apa. Perkembangan info terus dibagi. Informasi sosialisasi KGB juga terus
disebarkan. Ada yang sangat menarik bagiku, meski baru, dan anggota belum sebebrapa, KGB Padang telah menemui bapak
kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, dan beliau sangat merespon dan mendukung.
Pandemi virus corona menyebabkan pembelajaran dialihkan
ke rumah. KGB memberikan banyak informasi tentang tentang pembelajaran jarak jauh dari rumah, cara penularan dan sosialisasi mencegah penularan virus corona.
Pada tanggal 5 April ada pengumuman pendaftaran kembali. Akupun mendaftar lagi. Pada tanggal 8 april, ada tawaran “dicari, guru anggota KGBN (jenjang PAUD hingga SMA/K untuk menjadi relawan pengisi program LIVE. Dalam rangka menciptakan variasi program belajar yang yang bermakna dan menyenangkan bagi anak untuk belajr di rumah, maka diharap bergabung bersama sekolah.mu merancang program Belajar LIVE.
Pada tanggal 5 April ada pengumuman pendaftaran kembali. Akupun mendaftar lagi. Pada tanggal 8 april, ada tawaran “dicari, guru anggota KGBN (jenjang PAUD hingga SMA/K untuk menjadi relawan pengisi program LIVE. Dalam rangka menciptakan variasi program belajar yang yang bermakna dan menyenangkan bagi anak untuk belajr di rumah, maka diharap bergabung bersama sekolah.mu merancang program Belajar LIVE.
Program tersebut akan ditayangkan secara live setiap hari,
sebagai alternatif belajar murid pada jam pembelajaran. Bagi bapak ibu yang
ingin belajar sekaligus berkontribusi bagi pendidikan di Indonesia di tengah
perubahan akibat covid saat ini. Ditunjukkan link dan cara pendaftaran. Tanpa berpikir
panjang, aku ingin belajar.
Akupun menghubungi teman yang menshare info tersebut. Teman
langsung merespon, dan langsung disarankan agar menghubungi panitia di
sekola.mu. “waaaah… giman ya? Kalau ditanya-tanya aku mau jawab apa? Apalagi tentang
KGB, aku baru masuk, hanya sebagi anggota baru. Giman ya? Bismillah…
Akupun langsung kontak salah satu panitia. Orangnya baik
sekali. Apalagi menghadapi ibu separuh baya begini. Setelah sekilas perkenalan,
disampaikanlah kembali tentang relawan yang akan mengisi. Tawaran waktu, materi
dan belajar bagaimana mengajar online pun mulai diberikan gambaran. Sedikit grogi
dan ragu, mulai muncul. Tapi, sekali berlayar, pantang surut ke belakang.
Tanggal 9 April berlanjut belajar. Panduan belajar live pun
diberikan. Aku diminta belajar sendiri. Tapi, aku yakin, pak panitia tahu
seberapa kemampuanku tentang IT. Sampai kujawab, “sabar nggih, alon-alon ngajari
orang tua, aku mau lewat laptop”. Aku mulai kenal apa itu streamyard. Cara mengklik
yang ini atu yang itu. Broadcast, jangan destination, dan sebagainya. Terus belajar
sampai hampir maghrib. hari ini berhasil membuat akun untuk live. https://www.youtube.com/watch?v=I-2--sFXajU
Namanya belajar, apalagi perdana. "Waah, aku mulai malu. Aku benar-benar gaptek", gumamku.. Tanggal 10 dilanjutkan. Kadang-kadang melalui telepon. Ada juga melalui video call. Kamera dihadapka ke laptop, diarahkannya bagaimana caranya. Padahal panduan telah diberikan. Berbahasa Inggris. Oh… Ada kata yang membuatku jatuh, dan memaksaku harus bangkit dan lari. “ibu… ibu harus belajar, kan guru belajar. Ini namanya literasi digital”. Wah, 1 penyadaran. Dan satu ilmu kuaplikasikan. Sampai malam pikul 20.43. Jika gagal, apa aku mundur ya?
Namanya belajar, apalagi perdana. "Waah, aku mulai malu. Aku benar-benar gaptek", gumamku.. Tanggal 10 dilanjutkan. Kadang-kadang melalui telepon. Ada juga melalui video call. Kamera dihadapka ke laptop, diarahkannya bagaimana caranya. Padahal panduan telah diberikan. Berbahasa Inggris. Oh… Ada kata yang membuatku jatuh, dan memaksaku harus bangkit dan lari. “ibu… ibu harus belajar, kan guru belajar. Ini namanya literasi digital”. Wah, 1 penyadaran. Dan satu ilmu kuaplikasikan. Sampai malam pikul 20.43. Jika gagal, apa aku mundur ya?
Tanggal 11 April, aku disarankan nonton live. Aku masih
mencoba agar bisa lanjut dan tidak mengecewakan. Karena sudag daftar. Harus bertanggung
jawab. Terus dicoba dan dicoba lagi. Bagaimana kita didepan kamera dan kapan
harus dimulai. Bagaimana private dan harus mengundang bapak panitia tersebut. Aku
tak bisa sendiri, mau minta tolong anak, sedang kuliah. Kakipun melangkah
menuju rumah tetangga. Kawan yang lebih melek IT. Akhirnya berhasil. Ternyata kegagalanku
karena youtube chanelku belum 24 jam. Sepulang dar rumah teman, dibuka
laptopku, nyambung. Alhamdulillah… Oooh, begitu ya. Sampai pukul 20.03.
perasaan sudah mulai aman. Insya Allah, siap tempur,
Besokya tanggal 12 April. Bapak panitia sebut saja pak Andi,
mulai menyebarkan poster. Alhamdulilah… aku akan berbagi pengalaman. Saking senangnya,
aku tidak memperhatikan tulisan. Ternyata ada 1 kata yang terhapus saat mengedit. syukurnya TK Kartika I-12 se-Indonesia hanya 1. di Padang Panjang. bukan Padang. Tapi tak
mengapa dalam live akan kusampaikan. Disarankan 10 menit sudah siap di studio. Komunikasi
sapai menjelang maghrib. 17.54. Sukses literasi digital kali ini, eh, literasi baca tulis yang kena. Memang masih harus terus belajar.
Tepat tanggal 13 April. Dimana acara TVRI pendidikan juga
dimulai. Syukurnya di TV pembelajaran PAUD pukul 08.00-08.30. maka aku tidak
menghimpit jam wajib anak. Bismillah.. Kesempatan perdana dalam acara mengajar
jarak jauh secara live di youtube. Kedua putera puteriku turut membantu menyiapkan berbagai hal yang dibutuhkan.
Selama
persiapan, kalangkabut itu pasti. Kalimat yang memborbardir bagai pelurupun
kurasa menusuk jantungku, memberikan hasil pengalaman yang luar biasa. Dalam setiap
penampilan atau karya ada kekurangan, itu wajar. Yang jelas, Alhamdulillahirobbil’alamiiin…
Acara berjalan dengan lancer. Terimakasi semua kawan terutama KGB Padang, dan
tim sekolah.mu. semoga Bermanfaat. BERMAIN DAN BELAJAR DI RUMAH, ASYIK JUGA LO…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar