LITERASI DINI
Suka dan disukai. Suka sekali.
Suka, senang, dan cinta membaca.
Budaya literasi dini harus terus ditanamkan dan digerakkan secara masif.
Bagaimanapun dengan hasil seberapapun, usia dini adalah masa menanam. Menyiapkan generasi masa depan.
Hasilnya tidak bisa dinikmati sesaat. Prosesnya panjang.
Namun, saat proses itu disukai, maka karakter suka itu akan terus mengakar kuat dan kelak akan tumbuh rindang.
Rasanya bukanlah harapan yang terlalu muluk-muluk jika gerakan tersebut memang dilakukan terus menerus.
Suka dan disukai. Suka sekali.
Suka, senang, dan cinta membaca.
Budaya literasi dini harus terus ditanamkan dan digerakkan secara masif.
Bagaimanapun dengan hasil seberapapun, usia dini adalah masa menanam. Menyiapkan generasi masa depan.
Hasilnya tidak bisa dinikmati sesaat. Prosesnya panjang.
Namun, saat proses itu disukai, maka karakter suka itu akan terus mengakar kuat dan kelak akan tumbuh rindang.
Rasanya bukanlah harapan yang terlalu muluk-muluk jika gerakan tersebut memang dilakukan terus menerus.
Kali ini kudapatkan berlian kembali disaat menyaring diantara
intan yang lain.
Membaca cerita bergambar.
Pada semester dua saat ini, anak-anak sudah semakin mampu kuajak mengamati gambar, tanpa kubacakan cerita sebelumnya.
Hampir semua anak membaca gambar dengan ungkapan cerita yabg nyaris sama. Karena memang gambarnya sama.
Ada beberapa perbedaan yaitu dari siai bahasa dan cara mengungkapkannya.
Namun terdapat 1 yang eksklusif, ialah Rohid.
Ia membaca cerita, saat melihat gambar anak kecil dan polisi dengan sebuah dialog. Anehnya bukan menggunakan kata "kamu" tapi "kau". Ia telah memahami kau sama arti dengan kamu.
"Pak polisi bertanya, "Nak, kau mengapa?" Anak itu menjawab, "kucingku diambil pencuri.".
Kalimatnya sepenggal dan pendek. Hanya sedikit. Namun sangat berarti. Kemampuan membuat dialog itulah, yang menunjukkan daya pikirnya beda dari kawan.
Membaca cerita bergambar.
Pada semester dua saat ini, anak-anak sudah semakin mampu kuajak mengamati gambar, tanpa kubacakan cerita sebelumnya.
Hampir semua anak membaca gambar dengan ungkapan cerita yabg nyaris sama. Karena memang gambarnya sama.
Ada beberapa perbedaan yaitu dari siai bahasa dan cara mengungkapkannya.
Namun terdapat 1 yang eksklusif, ialah Rohid.
Ia membaca cerita, saat melihat gambar anak kecil dan polisi dengan sebuah dialog. Anehnya bukan menggunakan kata "kamu" tapi "kau". Ia telah memahami kau sama arti dengan kamu.
"Pak polisi bertanya, "Nak, kau mengapa?" Anak itu menjawab, "kucingku diambil pencuri.".
Kalimatnya sepenggal dan pendek. Hanya sedikit. Namun sangat berarti. Kemampuan membuat dialog itulah, yang menunjukkan daya pikirnya beda dari kawan.
Dalam
sebuah cerita, dialog itu merupakan sesuatu banget....
Alhamdulillah... aku seneng.
Anak2 telah berkembang kemampuan literasinya.
Saat ini membaca cerita bergambar.
Semoga nanti besar, Rahid diberi kemampuan menulis.
Menulis baik fiksi maupun non fiksi.
Menulis hal manfaat untuk banyak orang.
Menulis untuk berkreasi.
Menulis untuk menggoncang dunia.
Rohid, anak yang memiliki catatan tersendiri dalam bukuku, karena pada awal masuknya sulit dan kurang percaya diri dalam berbicara.
Tapi saat ini, berceritapun telah berada di atas rata-rata.
1 yang sangat istimewa dari Rohid, akhlak. Karakternya luar biasa.
Semoga anak-anak mendapat inspirasi cantik dari para teman-teman yang lain.
Salam generasi emas.💪😍 16 feb 2020
Alhamdulillah... aku seneng.
Anak2 telah berkembang kemampuan literasinya.
Saat ini membaca cerita bergambar.
Semoga nanti besar, Rahid diberi kemampuan menulis.
Menulis baik fiksi maupun non fiksi.
Menulis hal manfaat untuk banyak orang.
Menulis untuk berkreasi.
Menulis untuk menggoncang dunia.
Rohid, anak yang memiliki catatan tersendiri dalam bukuku, karena pada awal masuknya sulit dan kurang percaya diri dalam berbicara.
Tapi saat ini, berceritapun telah berada di atas rata-rata.
1 yang sangat istimewa dari Rohid, akhlak. Karakternya luar biasa.
Semoga anak-anak mendapat inspirasi cantik dari para teman-teman yang lain.
Salam generasi emas.💪😍 16 feb 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar